KOMPAS.com - Survei Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 menunjukkan tingginya peningkatan populasi penduduk muslim di dunia dari tahun ke tahun. Salah satu kelompok terbesar adalah generasi z atau gen Z, yang lahir pada tahun 1996-2010.
Pada tahun ini, populasi muslim dunia yang berusia di bawah 40 tahun mencapai angka 70 persen.
Persentase tersebut terbagi menjadi tiga kelompok, yakni gen Z (lahir 1996-2010) sebanyak 27,2 persen, milenial (lahir 1981-1995) sebanyak 22,9 persen, dan gen Alfa (lahir 2011 - 2025) sebanyak 21,5 persen. Saat ketiganya digabung, membentuk 1,46 miliaar penduduk muslim di dunia.
Pertumbuhan penduduk muslim di bawah usia 40 tahun juga akan berkembang cukup pesat. Dari 1,46 miliar pada tahun 2022, lalu bertumbuh menjadi 1,6 miliar pada tahun 2030.
Data riset GMTI juga mengungkapkan, populasi usia 10-19 tahun akan menjadi kelompok dengan pertumbuhan tercepat hingga tahun 2030.
Adapun kelompok usia 20-25 tahun, yang berpotensi memasuki dunia kerja dalam beberapa tahun mendatang, juga akan tumbuh pesat dari 165 juta menjadi 181 juta penduduk pada tahun 2030.
Gen Z yang saat ini berusia antara 10-25 tahun memiliki sejumlah karakteristik unik dibandingkan generasi-generasi lain, yakni keakraban dengan teknologi dan kemampuan adaptasi.
Adapun Gen Z sebagai generasi yang tumbuh dan akrab dengan teknologi merupakan kelompok wisatawan yang memiliki karakter realistis dan serba ingin tahu.
Mereka secara alami tertarik untuk bepergian, yang disebabkan oleh keinginan mereka untuk memuaskan rasa ingin tahu karena informasi yang terus-menerus dikonsumsi dari ponsel atau gadget mereka.
Generasi ini juga sangat mengandalkan gadget dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan sulit terlepas dari teknologi.
Oleh karena itu, para pelaku pariwisata ataupun pemangku kepentingan yang ingin menargetkan pasar gen Z bisa melibatkan mereka melalui berbagai platform media sosial untuk mengumpulkan perhatian.
Kemampuan beradaptasi yang tinggi
Menurut laporan Gen Z 2019 HalalTrip, pola perjalanan mereka mirip dengan kelompok milenial, tetapi ada kemampuan beradaptasi yang membedakan keduanya.
Gen Z memiliki kecenderungan prinsip 4A, yakni adaptable, authentic, affordable, dan accessible.
Artinya, mereka mudah beradaptasi dengan budaya dan kebutuhan pribadi, mencari pengalaman yang autentik, serta berwisata ke destinasi yang terjangkau dan mudah diakses.
Sehingga, tidak seperti generasi yang lain, minimnya fasilitas ramah muslim tidak menyurutkan minat berwisata gen Z.
Sebaliknya, mereka mampu beradaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitar karena yang mereka cari adalah pengalaman baru yang dirasakan.
Misalnya, saat di suatu destinasi sulit ditemukan daging halal, mereka tidak masalah jika harus beralih mengonsumsi makanan untuk vegetarian atau membawa makanan instan.
Adapun dengan 27,2 persen dari populasi muslim global yang merupakan kelompok gen Z, demografi penduduk muda ini akan menjadi salah satu kunci yang mendorong pertumbuhan segmen perjalanan wisata halal di dunia.
https://travel.kompas.com/read/2022/06/08/170300727/riset-27-persen-populasi-muslim-dunia-adalah-gen-z-ini-gaya-wisata-mereka