Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benteng Keraton Buton Terluas di Dunia, Ini 7 Wisata di Sekitarnya

KOMPAS.com - Benteng Keraton Buton merupakan benteng terluas di dunia versi Guiness Book Record pada 2006 lalu. Benteng ini juga dikenal sebagai Benteng Wolio, seperti dikutip dari situs Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Benteng seluas 23,37 hektar ini berada di Desa Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Berada di atas perbukitan, Benteng Keraton Buton dikelilingi dengan sejumlah obyek wisata.

Berikut tujuh wisata sekitar Benteng Keraton Buton. Jadi, setelah puas mengunjungi benteng, wisatawan bisa mendatangi detinasi wisata sekitar Benteng Keraton Buton lainnya. 

1. Desa Wisata Limbo Wolio  

Desa Wisata Limbo Wolio berada di dalam kawasan Benteng Keraton Buton. Berdasarkan informasi dari Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, desa wisata ini memiliki luas wilayah sekitar 42 hektar, dengan jumlah penduduk sebanyak 2.223 jiwa.

Mengutip Kompas.com (9/6/2022), wisatawan yang mengunjungi desa wisata ini dapat menyaksikan atraksi tradisional Buton yang menarik. Meliputi, tradisi Kande-Kandea, Posipo, Alana Bulua, Dole-Dole, Tandaki, Haroa, Qadiri, Qunua, Tembaana Bula, serta berbagai permainan tradisional.

Dengan daya tarik tersebut, Desa Wisata Limbo Wolio berhasil masuk peringkat 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. 

2. Museum Keraton Buton 

Museum Keraton Buton juga dikenal sebagai Museum Istana Buton. Lokasinya hanya berjarak 1,5 kilometer dari Benteng Keraton Buton, dengan waktu tempuh hanya empat menit berkendara. 

Berdasarkan informasi dari situs Asosiasi Museum Indonesia, Museum Istana Buton kerap disebut sebagai Museum Kebudayaan Wolio. Museum ini merupakan bekas tempat tinggal Sultan Buton terdahulu.

Gagasan pendirian museum datang dari putra Sultan Buton ke-38, yakni La Ode Manarfa Kaimuddin KK, tepatnya pada 1980. Saat ini, Museum Istana Buton dikelola oleh keluarga keturunan Sultan Buton ke-38.

Koleksi museum terdiri dari benda-benda peninggalan dari Kesultanan Buton. Mulai dari alat-alat upacara, altar, senjata atau alat perang seperti tombak dan meriam, alat kesenian, alat rumah tangga, foto-foto bersejarah, keramik, dan sebagainya. 

Mengutip Kompas.com (9/6/2022), Sultan Murhum Qaimuddin Khalifatul Khamis, atau Lakilaponto, juga dikenal sebagai Sultan Buton VI. Ia merupakan salah satu sultan yang sangat dihormati.

Sultan Murhum menjadi sultan pertama dan raja terakhir, lantaran sistem pemerintahan yang semula kerajaan diubah menjadi kesultanan. Sebagai raja, ia memerintah selama 20 tahun, sementara sebagai sultan selama 26 tahun. 

Pada masa pemerintahannya, agama Islam mulai masuk ke Kota Baubau. Oleh sebab itu, ia mendirikan sebuah masjid yang diberi nama Masigi Ogena, atau Masjid Agung Kesultanan Buton. 

Saat ini, makam Sultan Muhrum kerap dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat wisata ziarah atau yang disebut dengan Santiago. Di dekat makam Sultan Muhrum terdapat Batu Yi Gandangi. 

Menurut masyarakat setempat, belum sah ke Kota Baubau jika belum menyentuh batu tersebut. Dulunya, terdapat mata air di celah batu yang diyakini bisa mengeluarkan air apabila ada penobatan raja atau sultan. 

4. Masjid Agung Kesultanan Buton 

Seperti disampaikan sebelumnya, Masjid Agung Kesultanan Buton berada di dalam kompleks Benteng Keraton Buton. Masjid ini merupakan saksi masuknya agama Islam pertama kali ke Kota Baubau. 

Masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Sultan Murhum ini, masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam hingga saat ini. Bangunan Masjid Agung Kesultanan Buton ini sarat akan makna.

Misalnya, jumlah anak tangga sebanyak 17 yang menandakan jumlah rakaat salat. Lalu, bedug sepanjang 99 centimeter yang melambangkan Asmaul Husna. Kemudian, pasak masjid berjumlah 33, sesuai dengan jumlah tasbih.

5. Benteng Baadia

Selain Benteng Keraton Buton, Kota Baubau masih memiliki benteng lain yakni, Benteng Baadia. 

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (1/2/2016), benteng ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Buton ke XXIX, yakni Sultan Muhammad Idrus Kaimuddin I, sekitar periode 1824-1851.

Benteng ini mempunyai luas sekitar 4.389 meter persegi. Struktur bangunan benteng terbuat dari batu karang. Konon, batuan tersebut dilekatkan menggunakan campuran putih telur. 

Dinding benteng memiliki ketebalan sekitar satu meter, dengan ketinggian sekitar 7-8 meter. Benteng Baadia memiliki tiga buah bastion atau dudukan meriam dan dua buah pintu. 

Lokasinya berada di selatan dari Benteng Keraton Buton, atau berjarak sekitar 1,6 kilometer.

6. Pantai Kamali 

Pantai Kamali merupakan salah satu ikon wisata Kota Baubau. Berdasarkan informasi dari Kompas.com (13/1/2016), pantai ini merupakan tempat nongkrong favorit masyarakat Kota Baubau pada malam hari. 

Pengunjung bisa menemukan wahana bermain anak-anak dan aneka wisata kuliner di Pantai Kamali pada malam hari. Ketika malam datang, tepi Pantai Kamali tampak terang benderang oleh lampu para pedagang. 

Sebaliknya, pada siang hari suasana Pantai Kamali cenderung lengang. Jarak Pantai Kamali dari Benteng Keraton Buton sekitar 3,2 kilometer, dengan waktu tempuh sepuluh menit berkendara. 

7. Pantai Lakeba 

Selain Pantai Kamali, Kota Baubau juga memiliki wisata pantai yang tak kalah menarik yakni Pantai Lakeba.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (20/4/2016), daya tarik Pantai Lakeba adalag pasir putih. Selain itu, kawasan pantai ini sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti restoran dan penginapan. 

Lokasinya berada di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Pantai Lakeba merupakan salah satu pantai favorit yang sering dikunjungi warga sekitar.

Jaraknya dari Benteng Keraton Buton sekitar 6,6 kilometer, dengan waktu tempuh 14 menit. 

https://travel.kompas.com/read/2022/06/13/183700227/benteng-keraton-buton-terluas-di-dunia-ini-7-wisata-di-sekitarnya

Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke