Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Desa Wisata Hilisimaetano Nias Selatan dan Tradisi yang Masih Kental

KOMPAS.com - Desa wisata Hilisimaetano merupakan salah satu pemukiman adat tertua di Nias Selatan yang hingga saat ini memegang teguh nilai adat istiadat dan peninggalan leluhurnya.

Hal itu tercermin dari keberadaan 50 rumah adat yang bangunannya masih terawat sangat baik, meski sempat diterjang tsunami Aceh pada 2004. Kondisi tersebut sempat membuat salah satu rumah adat tertua di desa ini runtuh.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat memasuki desa, kamu akan melihat batu megalitik yang menandakan di zaman megalitikum masyarakat Nias menggunakan peralatan dari batu besar.

Menariknya, sistem pemerintahan yang dijalankan pun masih mengikuti sistem adat, yang mana sistem kepemimpinan adat desa dipegang oleh Si’ulu atau Raja yang merupakan kaum bangsawan Nias.

Sedangkan para cendekiawan atau yang disebut Si’ila berperan sebagai pemberi nasihat kepada bangsawan. Selanjutnya ada Sato atau Fa’abanuasa (masyarakat) yang terus bergotong-royong dalam menjaga Lakhömi mbanua (marwah desa).

Tradisi lompat batu masyarakat Nias

Masih ingat gambar pada salah satu uang Rp 1.000 pada masa lalu yang memperlihatkan tradisi lompat batu?

Ini mungkin menjadi top of mind bagi sebagian orang, ketika mendengar tentang Nias.  Adapun tradisi lompat batu Nias disebut Fahombo.

Selain di Desa Hilisimaetano, tradisi lompat batu juga bisa kamu temui di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan.

Awalnya, tradisi ini berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias. Masyarakat Nias memiliki karakter keras dan kuat diwarisi dari budaya pejuang perang.

Dahulu, suku-suku di Pulau Nias sering berperang karena terprovokasi oleh rasa dendam, pembatasan tanah, hingga masalah perbudakan. Masing-masing desa lalu membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi dua meter.

Oleh karena itu, tradisi lompat batu lahir dan dilakukan sebagai sebuah persiapan sebelum berperang. Para bangsawan dari strata balugu yang memimpin pulau Nias saat itu akan menentukan pantas atau tidaknya seorang pria Nias menjadi prajurit perang.

Mengutip Kompas.com, Jumat (28/01/2022), kriterianya, selain memiliki fisik yang kuat, seorang prajurit perang juga harus menguasai ilmu bela diri dan ilmu-ilmu hitam.

Sebagai tes akhir, para calon prajurit ini harus bisa melompati batu bersusun setinggi dua meter tanpa menyentuh permukaannya.

Pada zaman dulu, atraksi Fahombo tidak hanya memberikan kebanggaan bagi pemuda Nias, tapi juga untuk keluarga mereka.

Keluarga yang anaknya telah berhasil dalam Fahombo akan mengadakan pesta dengan menyembelih beberapa ekor ternak.

Tak berhenti sampai di situ, Desa Hilisimaetano juga punya ritual kuno yang dilaksanakan setiap 14 tahun sekali, bernama "Famadaya Harimao".

Pada ritual ini, akan ada prosesi mengarak patung yang menyerupai harimau (lawölö fatao) untuk penyucian dan pembaharuan atas hukum-hukum adat yang berlaku di seluruh daerah Maniamölö.

Setelah Famadaya Harimao selesai, dilanjutkan dengan membaca doa-doa kuno yang disebut Fo'ere.

  • Pantai Tureloto di Nias Utara, Dikenal sebagai Laut Matinya Indonesia
  • Gereja Fanorotodo, Saksi Bisu Masuknya Agama di Kepulauan Nias
  • Fahombo Lahir dari Tradisi Perang di Nias

Di sisi lain, Desa Hilisimaetano juga memiliki tradisi kerajinan tangan atau kriya yang masih dilakukan sampai sekarang, seperti anyaman topi caping, pahatan, ukiran, dan manöfa atau pedang besi.

Dahulu kala, manöfa ini difungsikan sebagai alat perang masyarakat Nias, yang jika mereka menang melawan musuh, maka kepala musuh akan disematkan pada ujung sarung pedang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berencana menjadikan Desa Hilisimaetano sebagai desa wisata berkelanjutan.

Namun sebelumnya, perlu ada beberapa fasilitas yang dibenahi, termasuk toilet dan homestay.

"Kita akan memberikan pendampingan, pelatihan, dan peningkatan destinasi wisata, seperti toilet, homestay, kita akan tingkatkan, juga kita ingin jadikan desa wisata ini sebagai tujuan wisata selagi ada WSL (World Surf League) Pro, untuk membangkitkan ekonomi masyarakat," kata Sandiaga saat visitasi Desa Wisata Hilisimaetano yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, dalam keterangan resmi Kemenparekraf, Rabu (22/06/2022).

https://travel.kompas.com/read/2022/06/24/103800927/desa-wisata-hilisimaetano-nias-selatan-dan-tradisi-yang-masih-kental

Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke