Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Lukisan Populer Raden Saleh, Ada Penangkapan Pangeran Diponegoro

KOMPAS.com - Film Mencuri Raden Saleh tengah tayang di bioskop-bioskop Indonesia. Film yang disutradai oleh Angga Dwimas Sasongko ini mengangkat kisah upaya pencurian lukisan karya pelukis Indonesia, Raden Saleh, oleh sekelompok pemuda. 

Raden Saleh merupakan salah satu pionir pelukis aliran romantisme, serta dinilai sebagai maestro dalam seni rupa modern di Indonesia.

Lukisan yang menjadi fokus dalam film Mencuri Raden Saleh adalah lukisan "Penangkapan Pangeran Diponegoro", yang kerap menjadi perbincangan.Lukisan tersebut merupakan salah satu dari enam koleksi yang dimiliki negara. Adapun lima lukisan lainnya yaitu "Perburuan Banteng", "Harimau Minum", "Antara Hidup dan Mati", dan "Menghadap Bola Dunia".

Tak hanya "Penangkapan Pangeran Diponegoro", ada beberapa lukisan Raden Saleh lainnya yang juga terkenal dan mendunia. Penasaran apa saja? Simak informasi berikut ini.

Lukisan Penangkapan Diponegoro merupakan salah satu lukisan Raden Saleh yang fenomenal, karena merupakan lukisan sejarah pertama di Asia Tenggara di antara sejarah lukisan aliran Eropa yang dilukis oleh orang Asia Tenggara sendiri.

Dalam lukisan tersebut, Raden Saleh menggambarkan peristiwa pengkhianatan pihak Belanda terhadap Pangeran Diponegoro, seperti dilaporkan oleh Kompas.com pada Selasa (16/8/2022).

Pada saat itu, Belanda melakukan tipu muslihat yang berakhir dengan penangkapan Pangeran Diponegoro, pada 28 Maret 1830. Awalnya, Pangeran Diponegoro dijanjikan untuk melakukan perundingan, namun yang terjadi ia malah ditangkap dan diasingkan oleh Belanda ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Dilanisr dari laman Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lukisan ini menjadi respons Raden Saleh terhadap lukisan Nicolaas Pieneman (1809-1860).

Sebelumnya, lukisan ini sudah lebih dulu dibuat oleh pelukis Belanda, Nicolaas Pieneman, pada tahun 1835. Namun, Raden Saleh seakan tidak setuju dengan hasil gambarannya, sehingga ia membuat beberapa perubahan.

Pieneman menggambarkan peristiwa tersebut dari sisi kanan, sedangkan Saleh dari sisi kiri. Selain itu, Pieneman melukis wajah Pangeran Diponegoro dengan tampang lesu, sedangkan Saleh menggambarkan raut Diponegoro yang tegas dan menahan amarah.

Setelah selesai dilukis tahun 1857, Raden Saleh memberikan lukisannya kepada Raja Willem III di Den Haag, Belanda. Kemudian, lukisan itu baru dipulangkan ke Indonesia tahun 1978. 

Lukisan yang menjadi koleksi negara tersebut kini terpasang di dinding Ruang Pamer Utama Museum Istana Kepresidenan Yogyakarta.

Lukisan "Perburuan Banteng" merupakan salah satu karya Raden Saleh yang terkenal dan dihargai cukup tinggi.

"Untuk yang 'Berburu Banteng' nilainya ratusan miliar, beberapa bulan lalu ada lukisan 'Berburu Banteng' yang dilelang di Perancis," kata kurator Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Iindonesia, Watie Moerany, dikutip dari Kompas.com pada Jumat (3/8/2018).

Salah satu lukisan "Perburuan Banteng" yang dilelang di Perancis, berakhir dengan harga 7,2 juta euro atau sekitar Rp 120 miliar.

Untuk diketahui, Raden Saleh semasa hidupnya melukis lima karya dengan tema perburuan banteng. Tiga karya dibubuhi tahun pembuatan yaitu 1842, 1851, dan 1855, sedangkan dua lainnya tidak ada keterangan.

Lukisan "Kapal Karam Dilanda Badai" berukuran 74 x 98 sentimeter (cm) ini dibuat menggunakan cat minyak di kanvas.

Layaknya karya-karya bercorak romantisisme, dalam lukisan ini Raden Saleh mengungkapkan perjuangan dramatis dua buah kapal di tengah empasan ombak dan badai dahsyat di lautan.

Suasana mencekam diekspresikan melalui awan tebal yang gelap dan ombak-ombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal, seperti dikutip dari laman Galeri Nasional. 

Dari sudut atas lukisan, secercah sinar matahari tampak memantul ke gulungan ombak, yang menambah kesan dramatis.

Dibuat pada tahun 1840, kini "Kapal Karam Dilanda Badai" menjadi salah satu koleksi Galeri Nasional Indonesia. 

Lukisan “Perkelahian dengan Singa” karya Raden Saleh dikenal juga dengan julukan “Antara Hidup dan Mati”.

Bersama lukisan “Berburu Banteng II”, lukisan ini dihadiahkan Ratu Belanda Juliana kepada Pemerintah Indonesia pada tahun 1970, satu abad setelah lukisan tersebut selesai dibuat.

Melalui karya "Antara Hidup dan Mati", Raden Saleh terlihat mampu mengungkapkan suasana ketegangan dengan sangat baik, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 

Adapun lukisan ini menggambarkan seorang penunggang kuda dari Arab (representasi dari negara Asia) yang diterkam oleh seekor singa (representasi dari negara Eropa), dan seorang berkulit hitam yang tertimpa singa (Afrika).

Jika ditafsirkan lebih jauh, terdapat pesan perlawanan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap penindasan yang dilakukan oleh bangsa Eropa.

Berbahan cat minyak di atas kanvas dan berukuran 263 X 193 cm, "Antara Hidup dan Mati" ditaksir bernilai Rp 60 miliar.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/31/070600627/4-lukisan-populer-raden-saleh-ada-penangkapan-pangeran-diponegoro

Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke