Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bandara Batam Layani 12.000 Penumpang Sehari, Menyamai Sebelum Pandemi

KOMPAS.com - Bandara Internasional Hang Nadim di Kota Batam, Kepulauan Riau, telah melayani 12.000 penumpang dalam sehari, meliputi keberangkatan dan kedatangan. Angka tersebut mirip seperti pada tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19.

"Sehari penerbangan kami kurang lebih 12.000 penumpang, untuk yang datang dan pergi. Ini sama seperti pada 2019," kata Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, dikutip dari Antara, Jumat (28/10/2022).

  • Autogate Akan Diaktifkan di Pelabuhan Lainnya di Batam
  • Harga Tiket Kapal Ferry Batam-Singapura PP Turun Jadi Rp 700.000
  • Imigrasi Kembali Aktifkan Autogate di Harbour Bay Batam

Ia melanjutkan bahwa terdapat rencana penambahan rute ke berbagai destinasi di Indonesia. 

"Rencananya kami buka ke Denpasar untuk Citilink, beberapa masih dalam proses pengajuan izin traffic. Kemudian tujuan Balikpapan juga segera kami buka. Semua penerbangannya langsung dan tidak transit," terangnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan membuka penerbangan rute internasional ke Subang, Malaysia, dan Incheon, Korea Selatan. 

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (24/8/2022), bandara tersebut dijadwalkan membuka penerbangan internasional secara carter dari Korea Selatan pada bulan ini. 

  • Batam Sambut Penerbangan Carter dari Korea Selatan Bulan Oktober
  • Kampung Tua Bakau Serip di Batam Masuk 50 Besar ADWI 2022
  • Menikmati Sensasi Bar Terapung di Kafe Level Up Batam

Pirki berpendapat, sebagian besar pengunjung di Batam berasal dari Pulau Jawa dan Lombok di Nusa Tenggara Barat. 

"Kemudian untuk destinasi wisata kebanyakan tujuannya ke Bali, kemudian MICE (meetings, incentives, conventions, exhibitions) itu dari Jakarta dan juga Sumatera. Sekarang Batam jadi favorit untuk pertemuan, kementerian/lembaga ke sini," terangnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/10/29/151933627/bandara-batam-layani-12000-penumpang-sehari-menyamai-sebelum-pandemi

Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke