Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bandara Internasional Dubai Catat 21,2 Juta Penumpang pada Awal 2023

KOMPAS.com - Bandara Internasional Dubai mencatat kedatangan lebih dari 21,2 juta penumpang pada kuartal pertama 2023.

Angka ini kemungkinan semakin mendekati angka jumlah penumpang sebelum pandemi Covid-19 yang menyebabkan lalu lintas penerbangan dunia terhenti.

Adapun bandara yang merupakan rumah bagi maskapai Emirates dan melayani penerbangan jarak jauh ini menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional.

"Kinerja DXB (kode Bandara Internasional Dubai) pada kuartal pertama melebihi harapan kami dan mencerminkan pertumbuhan permintaan yang kuat yang terus terlihat di pasar-pasar utama kami," kata CEO Dubai Airports, Paul Griffiths dalam keterangannya, seperti dikutip Kompas.com dari AP News, Selasa (16/5/2023).

  • Bali Jadi Destinasi Liburan Paling Bahagia Dunia 2022, Kalahkan Dubai
  • 10 Destinasi Terpopuler di Dunia 2022 Versi Trip Advisor, Dubai Juara

Seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan yang dilakukan oleh China dan penghapusan pembatasan ibadah haji oleh Arab Saudi, kemungkinan Bandara Internasional Dubai akan menyambut lebih banyak penumpang lagi melalui titik transit tersebut.

Peningkatan perjalanan diperkirakan mencapai 5 juta penumpang, menjadi total 83,6 juta penumpang tahun ini. Angka yang dapat melampaui capaian tertinggi pada 2018, yakni sebesar 89,1 juta penumpang.

Sementara sepanjang kuartal pertama, Maret tercatat sebagai bulan tersibuk bandara ini dengan angka 7,3 juta penumpang. Melebihi angka lalu lintas bulanan tertinggi sejak Januari 2020 dengan 7,8 juta penumpang.

Adapun Bandara Internasional Dubai melayani 234 tujuan di 99 negara di seluruh dunia.

Lalu lintas penerbangan tahun ini didominasi tujuan perjalanan dari India, Pakistan, Arab Saudi, dan Inggris Raya.

Di samping itu, Rusia juga tercatat sebagai pasar utama karena Dubai menjadi salah satu tempat yang masih terbuka bagi warga Rusia di tengah perang Rusia dan Ukraina.

Perjalanan udara kembali ke angka sebelum pandemi

Secara umum, lalu lintas perjalanan udara dikatakan mulai kembali ke angka sebelum pandemi. Bahkan, dinilai lebih cepat daripada perkiraan.

Kepala Konsultasi Global dari Ascend by Cirium, Rob Morris, misalnya, mengatakan bahwa angka penumpang udara bisa kembali ke level 2019 secepatnya pada Oktober 2023.

Hal itu diprediksi berdasarkan pendapatkan kilometer penumpang (Revenue Passenger Kilometer/RPK) pekan lalu di konferensi ISTAT ASIA yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.

Dikutip dari Simple Flying, saat dilihat rata-rata tahun ini secara keseluruhan, angkanya diperkirakan turun 6 persen dari angka pada 2019.

  • Pesawat di Texas Delay Sempat 3 Jam karena Koloni Lebah
  • Waktu yang Tepat untuk Pencet Tombol Panggil Pramugari di Pesawat

Namun, pada 2024 terlihat akan terjadi peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Secara regional, pasar Asia-Pasifik masih tertinggal dari kawasan lainnya. Hal ini, menurut Morris, disebabkan oleh pelonggaran pembatasan perjalanan yang relatif terlambat dibandingkan kawasan lain.

Hal itu menyebabkan pemulihan pasar penerbangan negara-negara Asia-Pasifik menjadi terhambat.

Meski sudah dilonggarkan, pemulihan penerbangan internasional ke China pun terjadi berangsur-angsur, dengan jumlah penerbangan dan variasi layanan yang relatif masih tertinggal dari 2019.

https://travel.kompas.com/read/2023/05/16/171600127/bandara-internasional-dubai-catat-21-2-juta-penumpang-pada-awal-2023

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke