Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asyiknya Wisata Sambil Belajar Mengenal Satwa di Animalium BRIN

KOMPAS.com - Ada berbagai macam menarik untuk belajar mengenal satwa, salah satunya adalah dengan datang ke Animalium milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Lokasi Animalium BRIN ada di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km 46, Sentul, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Pengunjung akan mendapatkan berbagai macam pengetahuan mengenai satwa mulai dari anatomi, habitat hingga kebiasaannya.

Kompas.com pun mencoba untuk datang ke Animalium sekitar pukul 14.00 WIB. Adapun Animalium buka dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

Agar mendapat pembelajaran lebih lengkap Kompas.com memilih untuk didampingi oleh pemandu.

Di awal penjelajahan, Kompas.com diarahkan pemandu untuk memasuki lobi pertama. Terdapat patung peraga berbagai macam hewan yang dikelompokkan berdasarkan kelasnya.

"Kita punya lobi yang dinamakan berdasarkan kelompok hewan," kata pemandu wisata di Animalium, Gita, kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Juga terdapat komputer tablet yang bisa digunakan untuk mencari informasi seputar satwa ada dalam patung peraga.

Misalnya kamu ingin mengetahui nama saja kelompok hewan vetebrata atau bertulang belakang, maka cukup sentuh pilihan vetebrata di tablet.

Setelah disentuh bagian lampu di area patung peraga akan mati dan hanya akan menyala di bagian hewan vetebrata.

Di tablet itu juga terdapat informasi mengenai status konservasi para satwa dari mulai yang sudah punah hingga populasinya masih banyak.

Lobi patung burung

Setelah dari lobby utama, Kompas.com diarahkan untuk menuju lobi dengan patung peraga hewan dari semua golongan aves atau burung.

Tidak hanya burung yang masih ada saat ini, tetapi burung di zaman purba kala juga diberikan contohnya dari patung peraga.

Lalu lanjut ke lantai dua lobi Aves, terdapat berbagai macam informasi seputar kebiasaan hingga anatomi burung.

Di lobby aves lantai dua ini, juga terdapat bilik khusus yang bisa kita gunakan untuk mendengarkan suara burung yang diambil langsung dari habitatnya melalui komputer.

Berikutnya saya di arahkan menuju luar lobi lantai dua yang ternyata sangat indah karena terdapat jembatan berbentuk huruf U yang menghubungkan lobi aves di lantai dua.

Selain itu, area luar juga diihiasi pepohonan rindang yang indah dan tampak juga ada beberapa burung sedang bersuara di atas pohon itu.

Adapun semua hewan hidup yang ada di Animalium adalah hewan yang sedang diriset oleh peneliti dari BRIN, hasil penelitiannya juga bisa diakses lewat pindai barcode yang tersedia di masing-masing area hewan.

Melihat habitat buatan

Kompas.com berjalan kembali menyusuri jembatan untuk menyeberang ke lobi aves lainnya yang berisi macam-macam habitat burung.

Tujuan selanjutnya adalah tempat yang berisi burung-burung hidup, seperti kakatua, nuri dan burung hantu.

Kompas.com juga diajak untuk melihat habitat buatan yang nantinya akan diisi berbagai macan hewan seperti burung dan ayam.

Namun setibanya di sana, hewannya sedang dalam proses karantina sebelum dilepaskan ke habitat buatan.

Suasana di habitat buatan sangat sejuk karena banyak pohon rindang. suasana juga tambah asri dengan di tambah suara dari sungai kecil buatan.

Setelah melihat habitat buatan Kompas.com diarahkan untuk memasuki area mamalia. Pengunjung bakal takjub karena disambut oleh patung kelelawar besar.

Pemandu juga memutarkan video informasi seputar mamalia yang dikemas dengan singkat dan informatif.

Terdapat juga beberapa patung peraga hewan mamalia dan kerangka tulang, otak dan beberapa contoh janin hewan mamalia.

Menariknya di sini kamu bisa melihat struktur tulang orangutan dan lumba-lumba dari teknologi layar LED yang digerakan seolah-olah sedang melakukan X-ray pada patung tersebut.

Selain itu, juga ada alat memeriksa berat badan yang hasilnya akan ditunjukkan mirip dengan berat badan hewan mamalia apa.

Keluar dari area mamalia, Kompas.com langsung melihat berbagai macam hewan mamalia hidup yang kebanyakan adalah hewan aktif di malam hari.

Selanjutnya adalah area pisces atau spesies ikan. Di sini terdapat berbagai macam patung peraga berbagai macam jenis ikan beserta rangkanya.

Di sini, juga terdapat patung peraga hiu yang cukup besar dengan mulut terbuka. Jika berminat kamu bisa berfoto di patung tersebut.

Buaya raksasa

Berikutnya, Kompas.com menuju tempat area amphibi di sana terdapat berbagai macam contoh hewan amphibi dan juga rumah kaca. Rumah kaca diubah menjadi habitat buatan dari dua ekor katak.

Dari ruangan amfibi, Kompas.com berpindah ke area serangga. Di sini terdapat berbagai macam jenis patung peraga serangga dan juga serangga yang diawetkan.

Di Animalium juga terdapat beberapa contoh pantung peraga hewan moluska atau bertubuh lunak seperti gurita, siput kiton hingga kerang.

Usai melihat hewan moluska, Kompas.commasuk ke area terakhir yakni reptilia. Sama seperti ruangan lainnya di sini terdapat patung peraga berbagai macam hewan reptil.

Paling menarik perhatian di sana adalah keberadaan patung peraga buaya besar dan juga aligator.

Setelah dari ruangan patung, Kompas.com diarahkan untuk melihat hewan-hewan reptil yang masih hidup seperti ular berbisa, buaya kecil hingga kura-kura. Perjalanan di Animalium pun diselesaikan oleh pemandu.

https://travel.kompas.com/read/2023/06/01/101000927/asyiknya-wisata-sambil-belajar-mengenal-satwa-di-animalium-brin

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke