Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

KOMPAS.com - Kegiatan mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas alam yang menyenangkan sekaligus menantang. 

Bagi pendaki pemula, khususnya perempuan, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan dan disiapkan sebelum melakukan pendakian. 

"Untuk pemula, secara spesifik perempuan, dan beberapa hal yang harus disiapkan sebelum mulai mendaki," ujar traveller sekaligus pendaki gunung Dinar Valentine, saat bincang-bincang di gelaran INDOFEST 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (4/6/2023).

  • Hari Terakhir INDOFEST 2023, Pengunjung Borong dan Antre Lama
  • Produk Ludes Terjual di INDOFEST 2023, dari Kompor hingga Produk Anak

Berikut beberapa tips mendaki gunung bagi perempuan pemula, seperti Kompas.com rangkum dari traveller sekaligus pendaki Dinar Valentine dan Ayu Okta. 

Tips naik gunung bagi perempuan pemula

1. Latihan fisik

Dinar menyampaikan, sebelum membeli peralatan dan perlengkapan, latihan fisik menjadi suatu hal yang sangat penting bagi para pendaki pemula, termasuk pendaki perempuan. Latihan fisik ini juga sebaiknya tidak dilakukan mendadak. 

"Latihan fisik dulu. Minimal jogging, olahraga ringan, workout di rumah. Setidaknya tiga kali seminggu, ya. Jangan pas mau naik gunung baru olahraganya dadakan, bisa-bisa kram," ujarnya. 

Senada, Ayu mengatakan bahwa olahraga secara rutin sebenarnya memang sangat penting untuk kesehatan tubuh, bukan hanya bagi yang ingin naik gunung. Terutama, untuk yang sehari-harinya tidak terbiasa bergerak. 

"Trekking ke air terjun aja perlu pemanasan, ada yang meremehkan mungkin ke air terjun atau sungai doang, tapi sebenarnya jangan. Kalau untuk olahraga kalau bisa ya rutin, untuk kesehatan juga," tutur Ayu.

Menurutnya, para pemula bisa melakukan olahraga ringan tapi sering. Misalnya stretching, lari kecil, atau yoga di dalam rumah. 

2. Tidur cukup

Selain olahraga untuk kesehatan fisik, kebugaran tubuh perlu dijaga dengan tidur yang cukup. Terutama, kata Ayu, sehari sebelum berangkat mendaki. 

"Tidur cukup, itu paling sering banget orang malamnya (sebelum mendaki) masih begadang. Padahal orang butuh waktu untuk mengistirahatkan diri sebelum naik gunung," ungkapnya. 

Selain jadi kurang fit, pendaki bisa mudah mual, muntah, dan gejala lainnya yang membuat tubuh lemas dan tidak optimal saat menjadi. 

Dinar berpesan agar pendaki pemula bisa melakukan riset mendalam, alias mengenali medan yang akan didaki.

"Karena tiap daerah itu kan beda kepercayaan, beda aturan, beda norma. Ini percaya atau enggak, aturan setempat tetap harus kita hormati, karena kita tamu di sana," ujar Dinar. 

Jika dipaksakan atau kurang memerhatikan ketentuan dan aturan setempat, tentu akan menjadi bumerang dan beresiko untuk diri sendiri maupun orang lain. 

4. Mulai dari medan yang mudah

Bagi pemula, Dinar menyarankan untuk mencoba buat mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi dahulu.

"Coba bukit-bukit dulu, deh. Lebih kepada adaptasi badan kita ya, kan kita (dari) diam terus ke gerak, pasti kaget enggak sih? Nah kita coba (dulu yang mudah). Kalau misalnya oh ternyata aku sanggup dan kuat nih naik bukit ini, baru mulai coba lagi," terang dia. 

Adapun Ayu merekomendasikan bagi yang ingin merasakan suasana naik gunung namun medannya tidak terlalu sulit dan jalurnya tidak sangat terjal, bisa naik ke Gunung Prau di Jawa Tengah. 

"Prau bisa ya, atau Gunung Papandayan juga di Jawa Barat," kata dia.  

"Kalau misalnya minjam, kalau itu rusak harus ganti nih, sama aja kaya beli baru kan. Dan kalau kita beli baru, kita bisa menyesuaikan kenyamanan kita, ukuran kaki, baju, segala macam, jadi menurutku itu penting banget," kata Ayu.

Selain bisa menyesuaikan dengan diri sendiri, perlengkapan outdoor pribadi seperti sleeping bag, jaket, hingga tenda milik pribadi tentunya akan bisa dipakai untuk seterusnya sehingga bisa lebih dijaga. 

6. Lakukan persiapan maksimal

Persiapan maksimal sebelum mendaki gunung meliputi peralatan, perlengkapan, mental, dan fisik. Tidak bisa setengah-setengah, ungkap keduanya. 

Salah satu yang perlu diperhatikan, kata mereka, adalah perbekalan. Dinar dan Ayu mengaku sering membawa nasi bungkus yang lauknya dipisah sebagai bekal saat naik gunung. 

"Bawa nasi bungkus, lauknya dipisah. Suhu di gunung kan tinggi dan bener-bener dingin, nah makanan itu enggak basi. Jadi bawa makanan yang bisa diangetin lagi, rendang, tempe kering, sama nasi tinggal dipanasin," ujar dia.

Senada, Dinar mengatakan alternatif lainnya bisa membawa makanan kemasan instan. Namun, sebisa mungkin hindari kemasan plastik yang berpotensi menjadi sampah. 

Lalu, bagaimana dengan bekal mi instan? Menurut keduanya, tidak masalah jika membawa mi untuk naik gunung, namun hanya sebagai camilan tambahan.

Sebab, protein dan nilai gizinya dinilai kurang memberikan tenaga. 

"Kalau mi kami masih bawa, tapi kayak tambahan saja, jadi camilan di samping nasi bukan makanan utama," kata Ayu. 

7. Bawa pembalut atau keperluan pribadi lainnya

Bagi perempuan yang mengalami siklus haid, kata Ayu, sebaiknya selalu siap sedia perlengkapan pribadi termasuk pembalut saat naik gunung. 

"Kita kan enggak tahu juga ya, kadang suka lupa (waktu haid). Jadi mau sudah waktunya atau belum, tetap wajib ya bawa pembalut, jaga-jaga," ujar dia. 

Lebih lanjut, kata Dinar, hal ini termasuk mengenali diri sendiri. Misalnya mengetahui ketahanan diri, kebutuhan seperti obat sakit perut, vitamin, dan keperluan pribadi lainnya. 

8. Minta izin dari orangtua

Jika semua persiapan sudah maksimal, Dinar mengimbau agar para pendaki jangan sampai melewatkan izin orangtua atau kerabat terdekat. 

"Namanya kita bepergian, apalagi ke alam, itu lepas kontrol dari orangtua. Jadi izin orangtua atau orang terdekat sangat penting," pesannya. 

Jangan sampai orangtua atau wali sebenarnya tidak mengizinkan, namun tetap memaksa untuk berangkat. Kabari juga informasi dasar seperti lokasi, bersama siapa, dan berapa lama. 

9. Mulai pendakian dengan teman atau pemandu

Pendaki pemula juga sangat tidak disarankan mendaki sendirian. Carilah teman yang sudah pernah menaiki gunung yang dituju, atau menggunakan bantuan pemandu lokal. 

"Khusus pendaki pemula jangan sampai berangkat sendiri, kita harus cari teman yang sudah pernah mendaki gunung itu sebelumnya, atau kita pakai guide orang lokal," kata Ayu. 

10. Jaga kebersihan diri

Terakhir, pendaki terutama perempuan juga harus selalu menjaga kebersihan diri sendiri. Meski tidak memungkinkan untuk mandi, pendaki bisa setidaknya sikat gigi di gunung. 

"Jaga kebersihan diri ya, pendaki kan identik sama jorok dan kotor, enggak mandi gitu. Ya memang enggak mandi tapi paling enggak tetap jaga kebersihan diri. Bawa sabun, sakit gigi," kata Ayu. 

Ia menjelaskan, pendaki boleh sikat gigi di gunung, asalkan menjauh dari sumber mata air dan tidak membuang peralatannya di alam. 

"Sekarang kan juga sudah banyak sikat gigi dan sabun organik. Kalaupun bawa yang enggak organik, ya menjauh dari sumber mata air," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2023/06/05/172507027/10-tips-untuk-perempuan-pendaki-pemula-mulai-dari-medan-yang-ringan

Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke