KOMPAS.com - Snorkeling (selam permukaan), diving (selam), dan tenun ikat termasuk hal yang disukai wisatawan mancanegara (wisman) saat mengunjungi Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Mereka juga menyukai aktivitas snorkeling dan diving. Itu biasanya wisatawan dari Perancis dan Italia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Lembata, Yakobus Andreas Wuwur, dikutip dari Antara, Sabtu (24/6/2023).
Sementara itu, lanjutnya, wisman yang ingin melihat tenun ikat umumnya mengunjungi sejumlah lokasi, antara lain Lamalera dan Ile Ape.
Wisata budaya pun juga menjadi salah satu daya tarik wisman, termasuk ke Lamalera yang telah terkenal akan tradisi menangkap ikan paus.
Yakobus mengatakan, jumlah kunjungan wisman ke kabupaten tersebut per Mei 2023 adalah 177 orang. Angka tersebut menunjukkan peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebanyak 153 orang.
"Jumlah wisman per Mei 2023 jauh lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah wisman keseluruhan per tahun 2022. Artinya kunjungan mulai banyak ke Lembata. Nanti kita lihat Juni ini pasti naik lagi," terangnya.
Dari catatan Disparekraf Lembata, jumlah kunjungan wisman pada tahun 2019 atau sebelum pandemi adalah 152 orang.
Pada tahun 2020, angka tersebut menurun drastis menjadi tiga orang. Penurunan juga terlihat pada tahun 2021 karena tidak ada wisman yang mengunjungi Lembata sama sekali.
Adapun pelonggaran syarat perjalanan terkait Covid-19 berdampak positif terhadap jumlah kunjungan wisman ke Lembata.
Menurut Yakobus, pencapaian jumlah kunjungan wisman pada Mei 2023 menunjukkan optimisme akan bangkitnya sektor pariwisata di wilayah itu.
https://travel.kompas.com/read/2023/06/24/094836127/snorkeling-dan-tenun-ikat-digemari-turis-asing-di-lembata-ntt