Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berburu Kopi dan Tenun di Hutan Bambu Saat Festival Wolobobo 2023

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Festival Wolobobo 2023 di Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah digelar sejak Rabu (28/6/2023) hingga Jumat (30/6/2023). 

Digelar di Pasar Hutan Bambu Turetogo, acara ini menjadi waktu bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) dari Kabupaten Ngada dan Flores untuk memasarkan beragam produk, antara lain kopi, kerajinan tangan dari bambu, dan kain tenun.

  • Festival Wolobobo di Ngada Digelar Lagi, Upaya Tingkatkan Jumlah Wisatawan
  • 4 Desa Wisata di Ngada, Flores Masuk 500 Besar ADWI 2023

Di pasar ini terdapat beraneka ragam kopi, khususnya kopi arabika yang menjadi ciri khas setempat, yang dijajakan oleh para petani dan pegiat kopi. Begitu juga dengan kain tenun dari pewarna alami.

Selain itu, aneka kerajinan dari bambu juga ditampilkan oleh para pegiat bambu.

Sebelum memasuki pasar, para pengunjung akan disambut oleh sejumlah petugas pasar. Mereka menyiapkan "mata uang" berbentuk segi empat terbuat dari bambu.

Para wisatawan ditawarkan untuk untuk membeli "mata uang" tersebut, yang nantinya akan menjadi "mata uang" dalam pasar bambu ini.

Di bawah rindangnya pohon bambu, ibu-ibu dari sejumlah desa menjajakan makanan lokal serta kerajinan bambu. Pengunjung juga bisa langsung menikmati hidangan tersebut.

"Ini menarik dan seru. Di sini kita bisa menikmati kopi dan sorgum di bawah rimbunan bambu. Pulang juga kita bisa bawa oleh-oleh khas kerajinan tangan dari bambu dan tenun," kata salah seorang pengunjung bernama Diana, pada Kamis (29/6/2023).

  • Makna Busana Adat Bajawa yang Dipakai Orang Ngada Saat Ritual Reba
  • Ritual Reba Masyarakat Ngada NTT, Syukur pada Tuhan, Alam, dan Leluhur

Ia melanjutkan, berwiisata di hutan bambu tersebut merupakan aktivitas yang unik lantaran belum banyak yang memanfaatkan hutan bambu sebagai spot wisata.

"Hutan bambu Ngada ini bisa jadi rekomendasi bagi wisatawan yang suka menjelajah," tambahnya.

Festival Wolobobo diharapkan dapat menghubungkan Ngada dengan dunia, khususnya dari segi pariwisata. 

Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengatakan, pihaknya tengah menggelar familiarization trip atau famtrip ke Ngada, serta menyiapkan peta perjalanan ke 30 desa wisata di kawasan Floratama.

"Melalui event (acara) kali ini Ngada memiliki narasi tambahan bertema spesifik, yaitu kopi, bambu, tenun. Ngada sendiri berpeluang dikenal dunia dari kopinya sehingga sangat penting untuk memperkuat promosi," ujar Shana, Jumat (30/6/2023).

  • Bambu, Sahabat Spesial bagi Masyarakat Ngada di NTT
  • Kampung Adat Bena, Perkampungan Megalitikum di Ngada NTT

Ngada memiliki komunitas petani kopi yang cukup besar. Ia menambahkan, sekitar tiga dari 12 kecamatan di Ngada merupakan penghasil kopi.

Selain kopi, bambu juga merupakan potensi besar lainnya. Pada tahun 2018, jumlahnya mencapai 100.000 rumpun, dengan jumlah batang sekitar 30 batang.

Sementara itu, terdapat tiga etnis penghasil tenun di wilayah ini yakni Bajawa, Soa, dan Riung.

Adapun Festival Wolobobo 2023 juga bertempat di tiga lokasi yaitu Kebun Bukit Raya Wolobobo, Kampus Bambu Turetogo, dan Taman Kartini.

https://travel.kompas.com/read/2023/07/01/170800127/berburu-kopi-dan-tenun-di-hutan-bambu-saat-festival-wolobobo-2023

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke