Festival Lewokluok 2023 di NTT, Ajang Majukan Kampung Melalui Pariwisata

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Pegelaran festival Lewokluok di Desa Lebak Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), jadi momentum memajukan kampung melalui pariwisata. Festival ini berlangsung selama dua hari, yakni 17-18 Juli 2023.

Ada beragam kegiatan, diantaranya pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pegelaran seni budaya, karnaval budaya, dan pameran pangan lokal.

Kepala Desa Lewokluok Yosep Ike Goran mengatakan, ini kali kedua pelaksanaan festival Lewokluok setelah desanya meraih juara pertama untuk kategori Kampung Adat terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021. Adapun festival Lewokluok digelar pertama kali pada 16-21 Juli 2022.

"Lewokluok ini mulai dilirik atau diketahui orang luar itu sejak 2021, saat API. Sesungguhnya Anugerah Pesona Indonesia yang telah membentuk karakter Lewokluok sebagai kampung adat," ujar Yosep dalam keterangannya, Selasa (18/7/2023).

Menurutnya, apa yang diraih Desa Lewokluok melewati proses yang panjang. Namun karena semangat masyarakat, kampung itu meraih penghargaan sebagai salah satu kampung adat terpopuler.

Oleh sebab itu, lanjut Yoseph, pegelaran festival kali ini menjadi ajang memajukan kampung melalui pariwisata.

"Harapannya ke depan dicampur tangan lebih dari pemerintah daerah maupun pusat, sehingga tahun-tahun pendatang kegiatan festival ini akan lebih baik dari hari ini," pungkasnya.

Keunggulan Lewokluok

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan lobak-lobok sangat terkenal dengan rumah adat dan tenun kerang yang menjadi ciri khas produk ekonomi kreatif unggulan desa.

Kampung ini juga menjadi salah satu dari 30 desa wisata tematik Floratama yang diperkenalkan BPOM untuk memberi warna wisata desa yang beragam.

BPOLBF, lanjutnya, sangat mendukung pelaksanaan festival Lewokluok, sebab selain mengangkat berbagai potensi daerah, juga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung dan berbelanja produk lokal yang ada.

"Kami akan mendukung kebenaran desa pariwisata dan memberikan pendampingan dalam pengembangan atraksi tata kelola promosi dan pelatihan lainnya untuk ekonomi kreatif dan pariwisata," ujar Shana.