Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Wisata Malam Dekat Malioboro, Bisa Lihat Pagelaran Wayang

KOMPAS.com - Menikmati malam hari di Jalan Malioboro adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan saat kamu berkunjung ke Yogyakarta. Kamu bisa kulineran belanja, dan melihat seniman lokal di Jalan Malioboro.

Setelah puas berkeliling, ada wisata malam dekat Malioboro yang bisa kamu kunjungi. Wisatawan bisa menikmati suasana Yogyakarta di malam hari di tempat wisata tersebut.

  • 10 Penginapan Murah Dekat Malioboro, Harga Rp 100.000-an Per Malam
  • Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta, Bukan Sekadar Tempat Wisata

Wisata malam dekat Malioboro

Kompas.com merangkum wisata malam dekat Malioboro sebagai berikut.

Titik nol kilometer Yogyakarta merupakan salah satu tempat wisata populer di Kota Gudeg yang tidak pernah sepi dari wisatawan.

Kawasan ini dikelilingi dengan tempat bersejarah, seperti Benteng Vredeburg, Istana Kepresidenan Gedung Agung, Kantor Pos Besar, Gedung BNI 46, dan sebagainya.

Pada malam hari, wisatawan bisa duduk santai menikmati lalu lalang kendaraan, menyaksikan pertunjukkan seniman lokal, dan hunting foto. Lokasinya berada di ujung Jalan Malioboro.

Titik nol kilometer Yogyakarta berada di persimpangan yang mempertemukan empat ruas jalan, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari sisi barat, Jalan Margo Mulyo dari sisi utara, Jalan Panembahan Senopati dari sisi timur, dan Jalan Pangurakan dari sisi selatan.

Saat berada di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, wisatawan bisa menjumpai Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949. Monumen ini didirikan untuk  memperingati perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat pada tanggal bersejarah tersebut.

Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah respons atas Agresi Militer Belanda II yang menjadikan Yogyakarta sebagai sasaran utamanya, seperti dikutip dari website Museum Benteng Vredeburg.

Saat itu, ibu kota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta karena situasi di Jakarta tidak aman. Kini, area Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 kerap menjadi area pertunjukkan oleh para seniman lokal.

Pada malam hari, Alun-alun Kidul atau dikenal sebagai Alkid selalu ramai oleh pengunjung yang ingin menikmati suasana malam Kota Yogyakarta. Ada beragam pilihan kuliner yang bisa dinikmati seperti angkringan, wedang ronde, jagung bakar, sosis bakar, dan sebagainya.

Aktivitas wisata di Alun-alun Kidul yang terkenal adalah melewati pohon beringin kembar di tengah alun-alun dengan menutup mata. Menurut kepercayaan setempat, orang bagi yang bisa melewati pohon tersebut dengan lurus sambil menutup mata, maka impiannya bisa tercapai. 

Wisatawan juga bisa berkeliling Alun-alun Kidul naik becak yang dihiasi lampu warna-warni. Dari Jalan Malioboro, jaraknya sekitar 2,8 km atau 11 menit berkendara.

Tugu Pal Putih, yang dikenal juga sebagai Tugu Yogyakarta atau Tugu Jogja merupakan salah satu ikon Kota Yogyakarta. Tempat bersejarah ini berada di persimpangan antara Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Marga Utama (dulunya Jalan Mangkubumi), Jalan Diponegoro, dan Jalan AM. Sangaji.

Pada malam hari, kawasan Tugu Jogja ramai dikunjungi wisatawan yang ingin hunting foto atau sekadar nongkrong melihat lalu lalang kendaraan. Terdapat kafe kekinian di sekitar Tugu Jogja sebagai pilihan tempat nongkrong wisatawan.

Pada mulanya, tugu ini merupakan Tugu Golong Gilig yang dibangun pada 1755 saat masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I, seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sayangnya, pada 10 Juni 1867, bangunan Tugu Golong Gilig diguncang gempa bumi hingga runtuh. Pada 1889, di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII, tugu kembali dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda yang merupakan bangunan Tugu Jogja sekarang ini.

Jika ingin menikmati malam di Yogyakarta sembari merasakan sensasi bersantap dekat rel kereta api, maka kamu bisa mengunjungi angkringan di dekat Stasiun Tugu Yogyakarta. Dari Jalan Malioboro, kamu bisa jalan kaki menuju angkringan.

Pengunjung bisa menikmati menu-menu khas angkringan sembari melihat kereta datang dan pergi dari Stasiun Tugu Yogyakarta.

Salah satu menu khas di angkringan Stasiun Tugu yang wajib dicoba adalah kopi jos. Minuman ini berupa kopi hitam yang di tubruk kampung yang disajikan bersama arang panas di dalamnya. 

Sejumlah pilihan angkringan kopi jos dekat Stasiun Tugu antara lain, Angkringan Kopi Jos Lik Man, Angkringan Kopi Jos Pak Agus, Kopi Joss Selasar Malioboro, dan lainnya.

Museum Sonobudoyo berada di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Bangunan Museum Sonobudoyo berbentuk rumah joglo dengan arsitektur masjid Keraton Kasepuhan Cirebon.

Koleksi museum ini berupa benda-benda bernilai budaya dan ilmiah meliputi koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, historika, numismatika, filologika, keramologika, senirupa, dan teknologi.

Pada siang hingga sore hari, pengunjung bisa menyaksikan beragam koleksi museum. Kemudian pada malam harinya, wisatawan bisa menyaksikan pagelaran wayang di Museum Sonobudoyo.

Ada pagelaran wayang kulit, wayang topeng, dan wayang orang. Tiketnya menonton wayang di Museum Sonobudoyo adalah Rp 20.000 untuk wisatawan nusantara dan Rp 50.000 bagi wisatawan mancanegara.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/05/134000827/6-wisata-malam-dekat-malioboro-bisa-lihat-pagelaran-wayang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke