KOMPAS.com - Jalur pendakian Gunung Andong ditutup sementara mulai Jumat (11/8/2023) sampai Minggu (13/8/2012).
Penutupan ini dilakukan sesuai arahan dari Perum Perhutani melalui surat resmi yang diterbitkan pada Jumat (11/8/2023).
"Ditutup sementara selama dua hari. Kemungkinan hari Minggu (13/8/2023) sore sudah buka," kata petugas basecamp Gunung Andong bernama Taufik saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (11/8/2023).
Penutupan jalur pendakian ini dilakukan karena imbas kebakaran hutan yang terjadi di lereng Gunung Andongpada Kamis (10/8/2023).
Melalui surat resmi tersebut, Perhutani mengarahkan untuk melakukan monitoring kondisi Gunung Andong dari kemungkinan terjadinya kebakaran.
Pembukaan jalur pendakian Gunung Andong akan dilakukan bola kondisi sudah aman kembali.
Gunung Andong terbakar
Taufik menceritakan, kepulan asap terpantau muncul di Gunung Andong pada Kamis (10/8/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.
Siang itu, kata Taufik, keadaan masih terpantau belum parah, sehingga jalur pendakian belum ditutup untuk para pendaki.
Akan tetapi mendekati malam hari, api mulai membesar, sehingga jalur pendakian ditutup sementara hingga api padam.
"Api padam sekitar pukul 21.00 WIB. Kami pengelola basecamp menunggu sampai pukul 11.00 WIB baru turun dari lokasi. Takutnya ada api lagi," katanya.
Proses pemadaman api di jalur pendakian dilakukan secara manual dengan cara menyiram api menggunakan air.
Beruntungnya, api cepat dipadamkan, tidak ada korban jiwa, dan jalur pendakian malam itu sempat kembali dibuka.
Tiga pendaki hampir terjebak
Saat terjadi kebakaran, ujar Taufik, ada tiga pendaki yang naik dari jalur Pendem. Kondisi mereka hampir terjebak. Tiga pendaki tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas untuk diberi pertolongan pertama.
"Kemarin saat dievakuasi, ada pendaki yang sesak napas. Jadi kami bawa turun, diberi pertolongan pertama, dan mereka kemudian pulang," kata Taufik.
Taufik mengatakan belum ada informasi pasti penyebab kebakaran di jalur pendakian Gunung Andong via Sawit.
Kata Taufik, bisa jadi penyebab kebakaran ini karena ulah manusia, atau karena pergesekan antarrumput kering saat musim kemarau.
"Kebakaran di dari arah barat (via Sawit) ini jarang terjadi, lebih sering kebakaran di area utara," katanya.
Peristiwa kebakaran ini, kata Taufik, bukan yang kali pertamanya terjadi di Gunung Andong. Maka dari ia dan tim basecamp tidak terlalu kaget dengan situasi dan tanggap mengatasi kebakaran.
Melihat situasi yan terjadi, Taufik mengimbau para pendaki untuk selalu berhati-hati dan jangan membuang puntung rokok sembarang.
"Untuk para pendaki, puntung rokok dibuang di tempatnya, biasanya kebakaran terjadi karena puntung rokok. Atau bisa juga karena ulah manusia yang tidak memadamkan api ketika turun, pungkas Taufik.
https://travel.kompas.com/read/2023/08/11/150300427/kebakaran-di-gunung-andong-sudah-padam-jalur-pendakian-tutup-sementara