Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kualitas Udara Buruk, Apakah Wisata Alam Terbuka di Jabodetabek Bebas Polusi? 

KOMPAS.com - Polusi udara di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) semakin memprihatinkan. Seiring dengan parahnya polusi udara di Jabodetabek, masyarakat pun bertanya-tanya apakah wisata di alam terbuka masih bebas polusi? 

  • 10 Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi di Dunia, Jakarta Peringkat 2
  • 5 Fakta Permasalahan Polusi Udara Jakarta

Menjawab pertanyaan tersebut, Atmospheric Scientist Nafas Indonesia, Dinda Shabrina mengatakan, belum tentu wisata alam terbuka di Jabodetabek bebas polusi.

“Dan alam terbuka pun belum tentu bebas polusi jika masih ada sumber polusi di sekitarnya, contoh: pembakaran sampah atau lahan. Walaupun banyak pohon, sebenarnya pohon tidak begitu efektif untuk membersihkan polusi PM2.5,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Dinda menjelaskan, rata-rata tingkat polusi di Jabodetabek terpantau tinggi selama Juli 2023, berdasarkan laporan Nafas Buka Data. Sebaliknya, persentase jumlah udara cukup baik hingga baik sangat sedikit.

Data Nafas Indonesia mengungkapkan, banyak wilayah di Jabodetabek yang mengalami peningkatan polusi PM2.5 sepanjang Juli 2023 ini. Secara rata-rata, polusi setiap kota di Jabodetabek meningkat sebesar 5 hingga 9 persen dibandingkan Juni 2023.

Secara rinci, data Nafas Indonesia menjabarkan bahwa persentase udara tidak sehat di Bekasi naik dari 38 persen menjadi 44 persen, Bogor dari 30 persen menjadi 39 persen, dan Depok dari 28 persen menjadi 33 persen.

Tidak jauh berbeda, persentase udara tidak sehat di DKI Jakarta naik dari 15 persen menjadi 24 persen, Tangerang Selatan dari 38 persen jadi 47 persen, dan Tangerang dari 28 persen jadi 35 persen.

“Melihat data kualitas udara di Jabodetabek selama Juli di Nafas Buka Data, rata-rata tingkat polusi di Jabodetabek terpantau tinggi. Persentase jumlah udara cukup baik hingga baik sangat sedikit,” jelasnya.

  • Hindari Polusi Tinggi, Ini 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Jabodetabek
  • 6 Wisata Indoor di Jakarta, Hindari Polusi Udara

Untuk diketahui, ukuran polusi udara tersebut berdasarkan tingkat polutan Particulate Matter 2.5 (PM2.5) yang mencemari udara. PM2.5 adalah partikel padat polusi udara berukuran mikro, kurang dari 2,5 mikrometer atau 36 kali lebih kecil dari diameter sebutir pasir, yang diukur dalam satuan µg/m3.

PM2.5 berbahaya bagi tubuh lantaran ukurannya yang sangat kecil membuat partikel polusi ini tidak dapat disaring oleh tubuh.

Pohon tidak begitu efektif bersihkan polusi

Seperti disinggung sebelumnya, meskipun wisata di alam terbuka banyak pohon, namun ternyata tidak begitu efektif membersihkan polusi PM2.5.

“Walaupun banyak pohon, sebenarnya pohon tidak begitu efektif untuk membersihkan polusi PM2.5,”jelas Dinda.

Berdasarkan penjelasan Nafas Indonesia melalui akun Instagram resminya, @nafasidn, kondisi tersebut disebabkan lantaran daun tidak bisa menyaring polusi non gas seperti PM2.5. Berdasarkan hasil studi US EPA, pepohonan hanya dapat mengurangi konsentrasi polusi PM2.5 sebanyak 0,24 persen saja.

Alhasil, polusi partikel atau non gas yang tersisa akan melayang-layang di udara. Sebagian, akan mengkristal atau deposisi di permukaan tumbuhan. Adapun, faktor yang cukup menentukan tinggi atau tidaknya polusi adalah faktor meteorologi.

“Jadi jika bermain ke alam terbuka, pastikan mengikuti rekomendasi waktu terbaik yaitu siang hingga sore hari berdasarkan faktor ini,” ujar Dinda.

  • 4 Tips Wisata Saat Tingkat Polusi Tinggi, Tetap Pakai Masker
  • 5 Pilihan Kota untuk Kabur dari Polusi Udara Jakarta yang Terburuk Sedunia

Namun, perlu dicatat bahwa kondisinya dapat berubah. Hal ini disebabkan oleh atmosfer yang sangat dinamis berubah setiap saat, sehingga bisa jadi kualitas udara pagi normalnya buruk, namun sesekali waktu bisa membaik.

Selain itu, ada juga faktor topografi. Bisa saja, pagi hari di dataran rendah memiliki kualitas udara buruk, namun udara di dataran tinggi cenderung baik.

“Jadi, terus pantau kualitas udara setiap saat, karena sangat bisa berubah setiap saat,” katanya.

https://travel.kompas.com/read/2023/08/12/225246927/kualitas-udara-buruk-apakah-wisata-alam-terbuka-di-jabodetabek-bebas-polusi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke