Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awas, Unggah Boarding Pass ke Media Sosial Bisa Berbahaya, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Pada Maret 2020, mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengunggah foto boarding pass penerbangannya dari Sydney ke Tokyo ke akun Instagramnya. Foto itu disertai caption ucapan terima kasihnya kepada para kru pesawat.

Hanya dalam 45 menit usai melihat foto tersebut, seorang peretas bernama Alex Hope berhasil mendapat nomor paspor dan nomor telepon Abbott. 

  • Jangan Unggah Boarding Pass ke Medsos atau Asal Buang, Ini Akibatnya
  • Jangan Buang Boarding Pass, Ternyata Bisa Timbulkan Bahaya

"Saya memiliki nomor paspor, nomor telepon Tony Abbott, dan pesan-pesan aneh (dari maskapai penerbangan) Qantas tentang dia. Hanya saya yang tahu hal ini," ucap Hope, dikutip dari BBC, Kamis (17/9/2020).

Hope melanjutkan bahwa siapa pun yang melihat unggahan Instagram Abbott bisa memperoleh informasi yang ia miliki.

Peristiwa tersebut menjadi salah satu contoh mengapa mengunggah foto boarding pass ke media sosial bisa berbahaya. 

Untuk diketahui, dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (24/3/2022), boarding pass penumpang pesawat umumnya berisi sejumlah informasi, antara lain nama lengkap, nomor penerbangan, nomor kursi, dan kode.

Boarding pass bisa berbentuk fisik (kertas) ataupun daring. 

Head of Social Media and Digital perusahaan software keamanan siber NordVPN, Robinson Jardin, menyampaikan, risiko diretas meningkat drastis ketika seseorang membagikan terlalu banyak informasi soal liburannya ke internet.

"Terkait boarding pass, masalah sesungguhnya ada di kode batang (barcode). Kode-kode tersebut bisa dibaca hampir oleh semua orang dengan software daring gratis," tutur Jardin, dilansir dari Forbes, Kamis (3/8/2023).

Sebagian besar boarding pass maskapai penerbangan memiliki kode batang atau kode QR. Kode-kode batang ini, lanjut Jardin, mengandung banyak informasi yang bisa disalahgunakan oleh peretas. 

  • Jangan Tinggalkan di Pesawat, Ini Pentingnya Merobek Boarding Pass
  • 5 Tips Dapat Tiket Pesawat Murah untuk Liburan, Hindari Harpitnas

Informasi-informasi tersebut biasanya berupa nomor pemesanan dan nomor frequent flyer, tapi bisa juga informasi lainnya, contohnya nomor surat izin mengemudi.

Data inilah yang bisa dijual ke dark web guna mencuri identitas seseorang sehingga bisa disalahgunakan untuk berbagai tujuan, salah satunya membeli barang tanpa izin.

Hal ini tidak hanya berlaku untuk boarding pass dalam bentuk fisik, tapi juga dalam bentuk digital. Misalnya hasil tangkapan layar.

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan agar aman saat liburan?

Cara paling aman adalah tidak mengunggah foto boarding pass ke media sosial. Pelaku perjalanan juga disarankan tidak mengunggah foto-foto perjalanan selagi masih liburan.

Apabila sudah tidak terpakai, jangan tinggalkan boarding pass fisik di sembarang tempat atau jangan buang ke sembarang tempat. Sobek-sobeklah terlebih dahulu, utamanya di bagian kode batang atau kode QR. 

Dikutip dari Simple Flying, Kamis (10/8/2023), jika hasil tangkapan layar atau foto boarding pass harus dibagikan ke orang lain untuk alasan tertentu, selalu buramkan bagian-bagian yang berisi informasi pribadi. 

Bila perlu, bagikan hasil tangkapan layar atau foto boarding pass jika sudah kembali ke rumah. 

https://travel.kompas.com/read/2023/08/14/235300827/awas-unggah-boarding-pass-ke-media-sosial-bisa-berbahaya-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke