Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gunung di Indonesia Bakal Diberi "Grade", Kurangi Risiko Kecelakaan

KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu ke depan, para pendaki gunung di Indonesia baik pemula maupun profesional akan bisa mengetahui tingkat kesulitan rute pendakian gunung, yang terbagi dalam beberapa tingkatan atau grade. 

Penilaian grade ini nantinya dapat menjadi acuan bagi pendaki lokal maupun mancanegara untuk mengetahui batas pendakian atau pendakian aman dan nyaman, serta mengurangi tingkat risiko kecelakaan pada gunung.

"Jadi tujuannya untuk mengukur diri sendiri dan pendakian, dan juga keselamatan (saat mendaki)," ujar DPP Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), Sofyan Arief Fesa, saat International Mountain Tourism Conference 2023 yang digelar di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Dengan adanya grade rute gunung di Indonesia, para pendaki diharapkan dapat lebih memahami jalur pendakian, sehingga bisa menyesuaikan kemampuan dan persiapannya.

Sebagai ilustrasi, ia sebagai pendaki sudah pernah mendaki Gunung Rinjani via jalur Sembalun, yang mana tingkatannya adalah Grade 3. Artinya, Grade 3 telah berhasil ia lalui. 

Ke depannya, jika ingin mendaki gunung lainnya yang merupakan Grade 3, misalnya Gunung Kerinci, maka diasumsikan ia sudah mampu mendakinya.

"Lalu misalnya mau mendaki Gunung Leuser, ternyata grade-nya 4. Oh berarti saya harus persiapan lebih, (baik dalam) fisik maupun perlengkapan," terang Sofyan. 

Tingkat kesulitan gunung

Laki-laki dengan pengalaman mendaki puluhan tahun ini menyampaikan, grade rute gunung sebenarnya sudah banyak digunakan di luar negeri. 

"Di Indonesia kami coba bikin grade, karena grade di luar negeri kami pakai di Indonesia ternyata enggak bisa. Akhirnya kami bikin sendiri," kata dia. 

Versi pertama dibuat pada Januari 2023 melalui proses pengeditan, dan publikasi. Saat ini grade rute yang tersedia merupakan versi kedua yang ditampilkan dalam IMTC 2023, Rabu (27/9/2023). 

Untuk saat ini, kata Sofyan, terdapat lima kelas tingkat kesulitan rute pendakian gunung di Indonesia. Ini mulai dari Grade 1, Grade 2, Grade 3, Grade 4, dan Grade 5. Adapun pengukurannya berdasarkan lima variabel. 

"Ada lima variabel yang kami pakai, lima skala grade. Yaitu Panjang Jalur atau jarak kilometer, Kemiringan dari titik start sampai puncak, Kawasan Ketinggian atau mdpl, Tutupan atau titik tersulitnya di rute itu, dan Kelas Pendakian," terang Sofyan. 

Penilaian tersebut, ia menjelaskan, terhitung dari awal jalan kaki hingga ke titik tertinggi atau puncak suatu gunung. 

Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan bahwa metode yang ia dan kelompok APGI gunakan merupakan konsep grade dari seluruh dunia, yang kemudian dikolaborasikan dan disesuaikan dengan kondisi gunung di Indonesia. 

"Grade ini banyak dari seluruh dunia, kami hanya mengkolaraboasi data. Konsep apa yang cocok akhirnya kami terapkan," ujar dia. 

Adapun untuk saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan dan menunggu masukan serta penilaian dari pihak terkait.

Jika tidak ada masukan atau revisi, barulah akan dibuat kalkulator untuk menghitung angka kesulitan rute tiap gunung, sehingga bisa dimasukan ke dalam grade tertentu. 

"Kalau enggak ada yang berkomentar setidaknya selama setahun ini, tidak ada perubahan, rencananya mau buat kalkulator. Jadi bisa ketahuan nanti gunung ini grade-nya apa," tutur dia. 

Rencananya, informasi mengenai grade gunung tersebut akan dibuat dalam bentuk aplikasi ataupun situs. Nantinya, siapapun pendaki bisa juga mengunggah data gunung di lokasi mereka, usai melakukan pendakian. 

Kemudian, data gunung itu nantinya akan diolah sehingga bisa diketahui grade dari gunung-gunung yang sudah didaki. Selanjutnya, siapapun bisa mengakses dan memperoleh manfaat dari informasi tersebut. 

"Selama setahun ini, kalau sudah tidak ada perubahan dan lain sebagainya, siap publish, tentu akan dipublikasi dan disebarluaskan," pungkasnya. 

https://travel.kompas.com/read/2023/09/28/131000727/gunung-di-indonesia-bakal-diberi-grade-kurangi-risiko-kecelakaan

Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke