Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Akan Bentuk Dana Pariwisata, Ini Tujuannya

KOMPAS.com - Pemerintah akan membentuk tourism fund atau dana pariwisata guna mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, misalnya mengundang acara (event) berkelas internasional agar bisa diadakan di Tanah Air.

"Baru saja kami mendapatkan arahan dalam rapat bersama Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa akan dibentuk tourism fund atau sebuah dana yang akan mendukung pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, seperti mengundang event-event berkelas internasional, event-event budaya, olahraga, maupun juga MICE (meeting, incentive, convention, exhibition)," terang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/10/2023).

  • Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen
  • Optimalkan Pariwisata Nusa Penida, Klungkung Optimistis PAD Rp 1 Triliun Tercapai

Menparekraf melanjutkan, sebelumnya sudah ada sejumlah negara yang menerapkan dana pariwisata, antara lain Singapura dan Arab Saudi.

Dana pariwisata tersebut, tambahnya, akan dibentuk dengan pendekatan tata kelola yang baik dan berfokus terhadap pariwisata hijau dan pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan kekuatan budaya Indonesia.

"Sehingga wisatawan yang datang ke Indonesia bukan hanya diukur oleh kuantitasnya, jumlahnya, tapi juga kualitas, lama tinggalnya, belanjanya di ekonomi lokal maupun bagaimana mereka bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," terang Menparekraf.

Sandiaga menyampaikan, dana ini akan digunakan untuk nation branding atau mempromosikan pariwisata di Indonesia. 

"Untuk mengundang misalnya ada konferensi besar dunia, seperti kemarin ada Water World Conference yang besar di Bali, besok itu bisa digunakan, atau kegiatan yang mem-bidding event-event sport besar, seperti FIFA World Cup," ucapnya. 

Selain konferensi, konser juga termasuk acara yang menjadi tujuan dana pariwisata. 

Menurutnya, setelah dihitung, setiap acara-acara besar berskala internasional digelar, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat 10-15 persen. 

Terkait sumber dana pariwisata, Menparekraf mengatakan bahwa hal tersebut masih dikaji. Terutama apakah akan berasal dari dana abadi atau sumber dana lainnya. 

"Jadi sumber pendanaannya nanti akan ditelaah sehingga governance (tata kelola) terjaga, tapi tidak akan membebani juga APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) terlalu besar maupun tidak akan membebani juga wisatawan," kata Menparekraf.

Titik keseimbangan atau equilibrium akan dicari agar berkelanjutan dan tidak memberatkan.

Nantinya juga akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji, tujuannya supaya bisa menghadirkan pendanaan yang berkelanjutan untuk mendukung terlaksananya sejumlah acara.

"Jadi kalau dilihat negara-negara yg bisa menarik event-event berkualitas internasional ini punya fund yg mempermudah dan memberikan keleluasaan bagi sektor pariwisata dan MICE untuk mengundang event-event kelas dunia dan internasional," ujarnya.

Sementara itu, pengelolaan juga akan dihadapkan dengan beberapa opsi, salah satunya apakah di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Ini akan di-final-kan pengelolaannya, apakah sudah akan dibentuk di bawah BUMN yang sudah ada, yaitu InJourney, atau lembaga-lembaga yang sudah ada, seperti lembaga pengelola dana yang ada di bawah Kementerian Keuangan," ucap Menparekraf. 

https://travel.kompas.com/read/2023/10/05/185214127/indonesia-akan-bentuk-dana-pariwisata-ini-tujuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke