Pemulihan Pariwisata Jepang Capai 96 Persen Pascapandemi

KOMPAS.com - Pemulihan pariwisata pascapandemi Covid-19 di Jepang mencapai 96 persen jika dibandingkan dengan periode sama pada 2019.

Data Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah pengunjung internasional untuk bisnis dan liburan mencapai 2,18 juta bulan lalu. Naik sedikit dari bulan sebelumnya atau Agustus, yakni dengan 2,16 juta orang.

• Tarif JR Pass Naik 70 Persen, Liburan ke Jepang Bisa Makin Mahal
• Gunung Fuji di Jepang Dipadati Jutaan Turis, Terancam Overtourism

Untuk diketahui, sudah selama empat bulan berturut-turut angka pengunjung asing ke Jepang menembus angka lebih dari dua juta pengunjung.

Dikutip dari Reuters, angka ini menunjukkan pemulihan angka kunjungan pascapandemi sudah mencapai hampir 100 persen, meskipun pasar pengunjung dari China masih lambat pulih.

Adapun puncak kunjungan terjadi pada Juli, dengan 2,32 juta orang.

Hal ini terjadi karena maskapai penerbangan menambah frekuensinya untuk rute internasional dan adanya penurunan nilai mata uang yen ke level terendah dalam 33 tahun terakhir, yang membuat Jepang menjadi destinasi wisata yang relatif murah.

Hal itu dirasakan misalnya oleh seorang pengunjung asing asal Hawaii, John Hardisty.

"Dengan inflasi di Amerika Serikat, segala sesuatu menjadi sangat mahal, dan ketika datang ke sini (Jepang) semuanya jadi jauh lebih murah. Seperti perbedaan siang dan malam," ujarnya.

• 4 Rekomendasi Wisata Musim Dingin di Jepang, Tak Cuma Tokyo dan Osaka
• Yen Sedang Terpuruk, Tiket Pesawat ke Jepang Lebih Murah?

Untuk diketahui, Jepang termasuk negara yang paling ketat menerapkan pembatasan Covid-19. Pada Mei 2022, Negeri Sakura menghapus semua pembatasan dan melanjutkan kebijakan perjalanan bebas visa bagi banyak negara, termasuk Indonesia.

Beberapa negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Jepang termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Singapura, yang mencetak rekor tertinggi pada September. Sementara wisatawan asal Meksiko mencetak rekor untuk bulan apapun.