Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Pahlawan, Ketahui 9 Fakta Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata

KOMPAS.com - Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November guna mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu rutinitas pada peringatan Hari Pahlawan adalah upacara di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, Jakarta Selatan.

Upacara Hari Pahlawan di TMPN Kalibata tersebut dipimpin langsung oleh presiden RI. Upacara biasanya dilanjutkan dengan ziarah dan peletakan karangan bunga ke sejumlah makam pahlawan nasional.

  • Hari Pahlawan 10 November, Kunjungi 10 Wisata Sejarah di Jakarta 
  • Kenapa Surabaya Disebut Kota Pahlawan? Simak Alasannya

Pada peringatan Hari Pahlawan 2023, Jumat (10/11/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memimpin langsung upacara di TMPN Kalibata.

“Untuk mengenang jasa para pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa, mengheningkan cipta dimulai,” ujar Jokowi saat mengajak seluruh peserta upacara Hari Pahlawan 2023 untuk mengheningkan cipta, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Sebagai tempat peristirahatan terakhir para pahlawan, TMPN Kalibata menyimpan banyak fakta yang menarik untuk diketahui.

Fakta TMPN Kalibata 

Kompas.com merangkum fakta TMPN Kalibata sebagai berikut:

1. Awalnya di Ancol 

Awalnya, Taman Makam Pahlawan berada di kawasan Ancol, Jakarta Pusat, berdasarkan informasi dari Kompas.com (11/8/2008). Kemudian, Presiden Soekarno memerintahkan relokasi lantaran kawasan Ancol sudah tidak memadai.

Sebanyak 121 kerangka jenazah para pahlawan nasional pun dipindahkan dari TMP Ancol ke TMPN Kalibata yang berada di Jalan Pahlawan, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

2. Diresmikan pada 10 November 1954

TMP Kalibata mulai dibangun pada 1953, berdasarkan informasi dari situs Kementerian Sosial. TMP Kalibata diresmikan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November 1954.

Arsitektur yang merancang kawasan TMP Kalibata adalah Friedrich Silaban. Sedangkan, kontraktornya yakni Algemeen Ingenieurs-en Architecten Bureau (AIA) atau General Engineering and Architectural Bureau bekerja sama dengan Dinas Bangunan Tentara Sub Direktorium.

3. Berganti dari TMP jadi TMPN

Di masa pemerintahan Presiden Soeharto, TMP Kalibata berubah status menjadi TMPN Kalibata, tepatnya pada 6 April 1976. Perubahan status itu, tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 18 Tahun 1976, seperti dikutip dari situs Kementerian Sosial.

Terbaru, berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, penamaan TMPN Kalibata diubah menjadi TMPN Utama Kalibata.

Kini, TMPN Kalibata dikelola oleh Kementerian Sosial berdasarkan Keppres RI Nomor 13 Tahun 1984, tertanggal 27 Februari 1984 tentang Pengelolaan TMPNU Kalibata.

4. Luas TMPN Kalibata

TMPN Kalibata tercatat memiliki total luas tanah 24,7 hektar. Namun, tidak semunya berupa makam.

Adapun luas makam mencapai 7,8 hektar, taman 9,2 hektar, plaza 1 hektar, lingkungan makam 6,1 hektar, dan bangunan 4.862 meter persegi.

5. Siapa yang dimakamkan di TMPN Kalibata? 

Tidak sembarangan orang bisa dimakamkan di TMPN Kalibata. Melansir Kompas.com (10/9/2020), syarat seseorang yang berhak dimakamkan di TMP Kalibata telah diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan.

Hal itu diperjelas dengan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar Jasa dan Tanda Kehormatan.

Seseorang yang berhak dimakamkan di TMPN Kalibata adalah warga negara yang telah memiliki:

  • Gelar Pahlawan Nasional
  • Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia
  • Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tanda
  • Kehormatan Bintang Gerilya

Bagi mereka yang telah memiliki tanda atau gelar tersebut, bisa dimakamkan dengan syarat mengajukan permohonan terlebih dahulu.

  • 8 Tempat Wisata Dekat Tugu Pahlawan Surabaya, Ada yang Gratis
  • Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

6. Makam pertama di TMPN Kalibata 

Jenazah pertama yang dibawa dan disemayamkan di TMPN Kalibata adalah mendiang Agus Salim, seorang pahlawan nasional dan diplomat ulung yang juga dikenal sebagai wartawan.

Bagi yang ingin berziarah ke makamnya, pengunjung bisa langsung menemukannya lantaran letaknya tidak jauh dari pintu masuk, seperti dikutip dari Kompas.com (12/11/2020).

7. Dinding nama pahlawan 

Jika berkunjung ke TMPN Kalibata, pengunjung akan menjumpai dinding yang berisi nama para pahlawan yang telah gugur, seperti dikutip dari Kompas.com (12/11/2020). 

Mulai dari pahlawan nasional yang gugur saat memperjuangkan kemerdekaan hingga pahlawan revolusi. Selain nama, adapula profil singkat yang menceritakan perjuangan dan kehidupan para pahlawan di dinding tersebut.

Saat berkunjung ke TMPN Kalibata, para pengunjung akan menyaksikan keberadaan helm di setiap makam. Menariknya, terdapat bola lampu di bawah helm-helm tersebut.

Setiap 16 Agustus tengah malam, lampu tersebut akan dinyalakan untuk menyambut peringatan Proklamasi Indonesia.

9. TMPN Kalibata hampir penuh

Kini, TMPN Kalibata hampir penuh, berdasarkan informasi dari Kompas.com (7/8/2019). Rencananya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun TMP baru di Tegal Alur, Jakarta Barat.

Pemprov DKI telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 7 miliar untuk pembangunan TMP di Tegal Alur. TMP itu akan dibangun di lahan seluas lebih kurang 1,8 hektar milik Pemprov DKI.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/10/114000627/hari-pahlawan-ketahui-9-fakta-taman-makam-pahlawan-nasional-kalibata

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke