KOMPAS. com - Di Jepang, salah satu cara yang dilakukan dalam rangka merayakan suatu acara yaitu dengan upacara minum teh. Mereka menyebutnya Chanoyu.
Jika biasanya teh yang kita minum dibuat dari seduhan daun teh dan gula, lain halnya dengan teh pada saat Chanoyu yang tidak menggunakan pemanis apapun.
"(Pada saat Chanoyu), teh yang digunakan harus matcha asli, tidak boleh yang lain," kata instruktur Chanoyu, Yola, saat acara Jak-Japan Matsuri 2023 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, Minggu (19/11/2023).
Pada saat acara Jak-Japan Matsuri 2023, Kompas.com berkesempatan untuk ikut Chanoyu yang diadakan oleh Urasenke Indonesia.
Mencoba ikut Chanoyu
Sebelum membuat teh yang biasa disajikan pada saat Chanoyu, peserta terlebih dahulu menyaksikan demo Chanoyu.
Mulai dari proses pembersihan alat, menakar matcha, menyeduh matcha, cara mengocok matcha, hingga cara minum matcha sesuai tata krama saat Chanoyu.
Setelah itu, peserta diarahkan untuk menuju meja praktik yang sudah dilengkapi alat-alat membuat teh.
Di antaranya ada chasen (alat kocok matcha), wasanbon (permen), dan chawan (wadah minum teh) yang sudah diisi dua sendok bubuk matcha menggunakan takaran chashaku (sendok khusus matcha).
Mula-mula, instruktur menuang air hangat ke dalam chawan berisi matcha, setelah itu peserta diminta mengocok matcha menggunakan chasen hingga berbuih.
Sekilas, teknik mengocok matcha ini tampak mudah layaknya mengaduk air di dalam mangkuk. Namun setelah dicoba, nyatanya cukup sulit karena ada teknik khusus yang perlu diperhatikan.
Saat mengocok matcha di dalam chawan, lidi chasen tidak boleh ditekan ke bagian dasar chawan, melainkan harus berada di bagian tengah air.
Gerakan mengocoknya pun harus cepat ke atas dan ke bawah membentuk huruf "i", tidak boleh membentuk lingkaran seperti mengaduk teh biasa.
Keberhasilan pembuatan matcha dilihat dari bentuk buih yang dihasilkan di bagian permukaan.
Buih yang bagus bentuknya halus dan kecil, sementara buih yang kurang bagus ditandai dengan adanya buih berukuran besar seperti gelembung.
"Kalau gelembung buihnya besar, kurang bagus. Caranya memperbaikinya, kocok chasen di bagian permukaannya saja sampai buihnya berubah jadi halus," katanya.
Sebelum meneguk teh, peserta Chanoyu disilakan menyantap sepotong wasanbon yang telah disediakan. Menurut saya, rasa wasanbon serupa dengan manis gula pasir, cuma bentuknya lebih padat.
Kemudian, barulah peserta boleh meneguk matcha yang telah dikocok di dalam chawan.
Saat minum teh dari dalam chawan pun tidak boleh sembarangan, harus mengikuti tata kramanya.
Caranya, angkat chawan dengan posisi tangan kiri sebagai tadah penahan chawan, dan jari tangan kanan melingkar di badan chawan.
Sebelum teh diminum, putar chawan sebanyak dua kali searah jarum jam.
Posisi hiasan bunga di chawan menghadap ke depan, dan gambar bunga tidak menyentuh bibir.
Kemudian, teguk teh dengan cara diseruput.
Setelah teh habis diminum, lap bagian pinggir chawan bekas meneguk teh menggunakan jari tangan atau kain yang disediakan. Lalu letakkan chawan kembali ke posisi semula.
Bagaimana, tertarik mencoba Chanoyu?
https://travel.kompas.com/read/2023/11/20/063500327/pengalaman-ikut-chanoyu-bikin-teh-pakai-matcha-asli