KOMPAS.com - Terkait batalnya beberapa konser di Indonesia dalam waktu terakhir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan bahwa rencananya membuat sertifikasi promotor, masih terus berjalan.
“Kami tidak akan terburu-buru karena ada beberapa konser yang kemarin kendala, tapi kami pastikan ekosistemnya hidup dulu,” kata Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Ia melanjutkan, sertifikasi promotor event atau acara, baik secara nasional maupun internasional, sedang dalam proses.
“Ini masih dalam proses, jadi kami tidak ingin menghambat kebangkitan dari event, karena tadi juga sempat bicara sama JIExpo sudah 2024 ini animonya sangat besar,” imbuhnya.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan teman-teman asosiasi agar kami pastikan bahwa penyelenggaraan konser ke depan, penyelenggaraan event seni dan budaya ini semakin berkualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.
Selain itu, ia menambahkan bahwa pihaknya akan secara proaktif mendekati penyelenggara event-event besar.
Serta, memberikan panduan kepada para promotor, khususnya yang masih baru dan berkembang.
“Jadi, apalagi promotor-promotor yang baru nih kan berani dapat job karena harganya mereka kompetisi bisa mendapatkan job. Tapi jangan sampai nanti mengecewakan dan akhirnya merusak industri itu sendiri,” pungkasnya.
Dikutip dari Kompas.com (14/11/2023), Sandiaga menyebut sertifikasi penting dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui apakah promotor event tersebut mempunyai kinerja yang baik atau tidak.
Selain itu, ia berharap agar sertifikasi bisa sejalan dengan rencana perizinan pembiayaan dan kegiatan atau event berbasis digital.
Adapun rencana sertifikasi digital ini salah satunya muncul karena adanya beberapa pembatalan konser di Tanah Air, seperti Bring Me The Horizon (BMTH) di Ancol dan Festival Musik Greenlane di Bandung beberapa waktu lalu.
https://travel.kompas.com/read/2023/11/21/070700927/sertifikasi-promotor-event-masih-dalam-proses