Kampung Batik di Solo Turut Rasakan Dampak Positif Piala Dunia U-17

KOMPAS.com - Kampung Batik di Solo baik Laweyan dan Kampung Batik Kauman turut merasakan dampak positif dari penyelenggaraan Piala Dunia U-17 yang sudah dimulai sejak 10 November 2023.

Adapun Solo adalah satu dari empat tuan rumah perhelatan dua tahunan tersebut.

Ketua Paguyuban Kampung Batik Kauman Gunawan Setiawan mengatakan bahwa selama perhelatan, ada sejumlah kunjungan dari official maupun penonton yang datang ke tempatnya.

"Yang pasti setiap hari ada, dari kelompok ini jumlahnya puluhan yang berkunjung ke kampung kami," ujar Gunawan di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/11/2023), seperti dikutip dari Antara.

Ia belum bisa memastikan jumlah pengunjung yang datang dari official maupun penonton Piala Dunia U-17.

Menurutnya, para pengunjung yang datang kebanyakan melakukan berbagai aktivitas, termasuk berfoto dan secara langsung melihat produksi batik.

"Kunjungan wisata yang mereka lakukan ini menjadikan kegiatan Piala Dunia U-17 tidak hanya olahraga tapi juga hiburan, wisata, mengenal budaya, dan sesuatu yang bikin tamu kita tidak bosan, hanya lihat bola," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL) Alpha Febela Priyatmono juga merasakan dampak positif yang sama.

Ia berharap, perhelatan serupa bisa secara rutin dilaksanakan setiap tahunnya untuk meramaikan kunjungan wisata di kampung batik yang ada di Solo.

Sebab, batik merupakan warisan budaya dunia yang sudah diakui UNESCO sehingga seharusnya terus digaungkan ke khalayak luas.

"Insya Allah event seperti ini bisa diadakan secara rutin. Bisa mendongkrak pendapatan daerah. Selain itu, potensi ini kalau dikembangkan dan dikolaborasikan akan mendongkrak kunjungan wisatawan," tuturnya.

Di samping itu, Alpha berharap, para pelaku kerajinan batik bisa lebih dilibatkan terhadap acara-acara yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan ke Solo, salah satunya dari sisi promosi.