Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Piala Dunia U-17, Pemerintah Klaim Okupansi Hotel Tinggi

KOMPAS.com - Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di empat kota di Indonesia memberikan dampak positif bagi sejumlah sektor.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengeklaim, perhelatan dua tahunan ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata, termasuk industri perhotelan.

Pihaknya memastikan hotel-hotel di sekitar lokasi penyelenggaraan di empat kota tuan rumah yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Surakarta mencatatkan tingkat keterisian atau okupansi yang baik. 

"Yang kami pantau karena ini masih berlangsung, di sekitar venue ini tingkat okupansi hotel bagus," kata Menparekraf saat ditemui usai agenda The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Jakarta, Senin (20/11/2023). 

Dengan target 2.000-5.000 penonton dan pendukung, proyeksi pemasukan Piala Dunia U-17 diperkirakan dapat mencapai 5-7 juta dollar AS (sekitar Rp 77-Rp 108 milyar). 

"Untuk pergerakan wisatawan nusantara kami targetkan di atas 250.000 (kunjungan). Kalau target antara 2 (juta) sampai 5 juta dollar AS, maka kami harapkan pergerakan ekonominya juga signifikan," pungkasnya. 

Okupansi hotel Piala Dunia U-17

Salah satu yang merasakan dampaknya adalah hotel-hotel di Surabaya, Jawa Timur. 

Dikutip dari Kompas.com (9/11/2023), Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Timur (BPD PHRI Jatim) Dwi Cahyono, okupansi hotel di Surabaya sudah mencapai hampir 90 persen.

"Hotel-hotel di Surabaya sudah hampir penuh, ya. Sekarang okupansinya sudah hampir 90 persen. Bisa dibilang sudah 90 persen," kata Dwi Cahyono.

Secara rinci, ia menyebutkan Kota Pahlawan memiliki 150 hotel berbintang dengan total kamar sekitar 25.000 yang tersebar di berbagai titik.

Selain itu, masih banyak pula hotel non-bintang yang juga disebut terisi penuh berkat adanya Piala Dunia U-17.

"Para wisatawan atau pengunjung ini tersebar merata di banyak hotel, baik yang bintang 3 sampai 5 maupun yang non-bintang," ujar Dwi Cahyono.

Ia menambahkan, tingkat operasi hotel tidak hanya meningkat di Surabaya, tetapi juga di kota tetangga, seperti Gresik. 

Pasalnya, Kabupaten Gresik relatif dekat dengan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, sehingga menjadi alternatif bagi pengunjung karena jarak yang lebih dekat dari titik penjemputan.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/22/061000327/dampak-piala-dunia-u-17-pemerintah-klaim-okupansi-hotel-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke