KOMPAS.com - Nama Candi Abang menarik perhatian masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, candi yang berlokasi di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini, menjadi salah satu lokasi syuting Gadis Kretek.
Serial orisinal Indonesia yang fenomenal tersebut, memilih lokasi Candi Abang sebagai setting makam Dasiyah atau Jeng Yah (diperankan Dian Sastrowardoyo). Candi Abang muncul pada episode terakhir Gadis Kretek.
Selain situs sejarah dan budaya, ada beragam fakta unik Candi Abang Sleman yang menarik untuk diketahui.
Lokasi Candi Abang berada di puncak sebuah bukit setinggi enam meter, berdasarkan informasi dari situs Kemdikbud. Jika dilihat sekilas tidak ada yang menyangka terdapat sebuah situs candi di atas bukit tersebut.
Penempatan bangunan candi di atas bukit, berhubungan dengan kepercayaan masyarakat pada masa Hindu-Buddha. Pada masa itu, tempat yang tinggi dianggap sebagai tempat yang suci tempat tinggal para dewa dan dewi.
Pada musim hujan, bukit tersebut akan terlihat hijau, sebaliknya pada musim kemarau akan menjadi gersang, berdasarkan informasi dari Kompas.com (8/12/2022).
2. Terbuat dari bata merah
Nama Candi Abang diberikan lantaran bangunan candi terbuat dari batu bata berwarna merah. Abang berasal dari bahasa Jawa yang berarti merah.
Penggunaan batu bata sebagai material penyusun candi, menjadi keunikan tersendiri bagi Candi Abang. Sebab, candi-candi di Yogyakarta pada umumnya menggunakan batuan andesit sebagai material.
Ijzerman dalam Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891), dilansir dari situs Kemdikbud menuturkan, bahwa Candi Abang dibangun dari batu bata yang keras.
Sayangnya, kini bangunan Candi Abang tersisa dalam bentuk puing, berdasarkan informasi dari situs Kemdikbud. Bangunan utama candi telah runtuh, seperti disampaikan Ijzerman dan NJ.Krom dalam tulisannya Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst (1920).
Karena tersisa puing, maka dari jauh tampak Candi Abang berupa gundukan tanah yang ditumbuhi rumput.
4. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Candi Abang merupakan candi bercorak Buddha, yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 atau ke-10.
Para ahli juga pernah menemukan sebuah prasasti pada 1932. Prasasti tersebut berisi tentang penanggalan 794 Saka atau 872 Masehi.
Namun demikian, penanggalan tersebut belum dapat dipakai sebagai patokan tahun pendirian Candi Abang.
5. Bangunan cagar budaya
Saat ini, Candi Abang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Situs ini kerap dikunjungi wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan Candi Abang sekaligus hunting foto dari atas bukit.
https://travel.kompas.com/read/2023/11/27/223728727/5-fakta-unik-candi-abang-sleman-berada-di-atas-bukit