Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Unik Candi Abang Sleman, Berada di Atas Bukit

KOMPAS.com - Nama Candi Abang menarik perhatian masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, candi yang berlokasi di Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini, menjadi salah satu lokasi syuting Gadis Kretek.

Serial orisinal Indonesia yang fenomenal tersebut, memilih lokasi Candi Abang sebagai setting makam Dasiyah atau Jeng Yah (diperankan Dian Sastrowardoyo). Candi Abang muncul pada episode terakhir Gadis Kretek.

  • 10 Tempat Wisata Anak di Sleman, Cocok buat Liburan Akhir Tahun
  • 10 Wisata Alam Sleman, Bisa Lihat Gunung Merapi

Selain situs sejarah dan budaya, ada beragam fakta unik Candi Abang Sleman yang menarik untuk diketahui.

Lokasi Candi Abang berada di puncak sebuah bukit setinggi enam meter, berdasarkan informasi dari situs Kemdikbud. Jika dilihat sekilas tidak ada yang menyangka terdapat sebuah situs candi di atas bukit tersebut.

Penempatan bangunan candi di atas bukit, berhubungan dengan kepercayaan masyarakat pada masa Hindu-Buddha. Pada masa itu, tempat yang tinggi dianggap sebagai tempat yang suci tempat tinggal para dewa dan dewi.

Pada musim hujan, bukit tersebut akan terlihat hijau, sebaliknya pada musim kemarau akan menjadi gersang, berdasarkan informasi dari Kompas.com (8/12/2022).

2. Terbuat dari bata merah 

Nama Candi Abang diberikan lantaran bangunan candi terbuat dari batu bata berwarna merah. Abang berasal dari bahasa Jawa yang berarti merah.

Penggunaan batu bata sebagai material penyusun candi, menjadi keunikan tersendiri bagi Candi Abang. Sebab, candi-candi di Yogyakarta pada umumnya menggunakan batuan andesit sebagai material.

Ijzerman dalam Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residenties Soerakarta en Djogdjakarta (1891), dilansir dari situs Kemdikbud menuturkan, bahwa Candi Abang dibangun dari batu bata yang keras.

Sayangnya, kini bangunan Candi Abang tersisa dalam bentuk puing, berdasarkan informasi dari situs Kemdikbud. Bangunan utama candi telah runtuh, seperti disampaikan Ijzerman dan NJ.Krom dalam tulisannya Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst (1920). 

Karena tersisa puing, maka dari jauh tampak Candi Abang berupa gundukan tanah yang ditumbuhi rumput.

4. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno 

Candi Abang merupakan candi bercorak Buddha, yang diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 atau ke-10.

Para ahli juga pernah menemukan sebuah prasasti pada 1932. Prasasti tersebut berisi tentang penanggalan 794 Saka atau 872 Masehi.

Namun demikian, penanggalan tersebut belum dapat dipakai sebagai patokan tahun pendirian Candi Abang.

  • Harga Tiket dan Jam Buka Candi Ijo di Sleman, Bisa untuk Cari Sunset?
  • Dikunjungi Jokowi, Ini Rute ke Kopi Klotok di Sleman, Yogyakarta

5. Bangunan cagar budaya 

Saat ini, Candi Abang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Situs ini kerap dikunjungi wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan Candi Abang sekaligus hunting foto dari atas bukit.

https://travel.kompas.com/read/2023/11/27/223728727/5-fakta-unik-candi-abang-sleman-berada-di-atas-bukit

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke