KOMPAS.com - Gunung Marapi ialah gunung berapi aktif yang secara administrasi masuk ke dalam dua wilayah di Sumatera Barat, yaitu di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
"Gunung Marapi ini salah satu gunung aktif di Pulau Sumatera selain Gunung Sinabung dan Gunung Kerinci," David Ditama, salah satu penyedia jasa pemandu pendakian gunung di Sumatera Barat bernama Algumara kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/12/2023).
David menjelaskan bahwa secara resmi ada tiga jalur pendakian di Gunung Marapi, yaitu jalur Batu Palano, jalur Koto Baru, dan jalur Aia Angek.
Namun, selain itu ada pula satu jalur tambahan yang kerap dilalui oleh pendaki, namanya jalur Pariangan.
Mengingat tidak semua jalur punya kawasan yang cukup landai, maka kawasan untuk berkemah di jalur Marapi pun termasuk terbatas.
Terutama, bagi pendaki yang mengambil jalur terjal seperti jalur Aia Angek.
Lalu, jika hendak mendaki Gunung Marapi, dimana lokasi berkemah pada pendaki?
Lokasi berkemah di Gunung Marapi
Menurut penjelasan David, area berkemah di jalur pendakian Gunung Marapi banyak ditemui jika mengambil jalur Koto Baru dan jalur Batu Palano.
"Area berkemah banyak di jalur Koto Baru dan Batu Palano, karena di sana banyak daerah landai. Jadi untuk pemula, kalau mereka penat, mereka bisa mendirikan tenda, kita sarankan memilih jalur itu," katanya.
Sementara di jalur Aia Angek, hanya ada dua lokasi berkemah, yakni di pos registrasi dan di kawasan dekat sungai.
Setelah itu, kata David, pendaki tidak akan menjumpai lahan berkemah hingga sampai ke puncak.
"Di Marapi itu ada peringatan sebenarnya. Di cadas (titik kawasan jalur pendakian) sudah pasang plang dilarang mendekati kawah radius tiga kilometer," katanya.
Ia melanjutkan, setibanya di cadas, pendaki sudah bisa beristirahat dan melihat pemandangan dari ketinggian.
Namun sayangnya, tambah David, sebagian pendaki Gunung Marapi kerap melewati jalur dan tetap melanjutkan perjalanan menuju puncak Marapi.
"Di puncak Marapi ada bekas kawah, namanya Kawah Tuo. Di sana ada lahan datar yang luasnya sekitar tiga kali lapangan bola. Lahan tersebut merupakan kawah yang telah tertutup abu sekian lama, tanahnya halus, biasanya pendaki mendirikan tenda di situ," katanya.
Padahal, kata David, pendaki dilarang mendirikan tenda di sana karena berada dekat dengan bibir kawah.
Sebagai informasi, Gunung Marapi memiliki ketinggian sekitar 2891 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Spot puncak yang dimaksud di sini bukanlah puncak tertinggi Marapi, melainkan spot favorit tujuan para pendaki di Marapi.
Di antaranya yaitu ada spot tugu peringatan Abel Tasman dengan ketinggian sekitar 2800 mdpl. Selain itu ada pula Puncak Merpati dengan ketinggian sekitar 2885 sampai 2888 mdpl.
Sementara itu, puncak tertinggi Marapi berada di daerah hutan larangan. Lokasinya jauh dan butuh waktu tambahan sekitar empat jam hingga sampai ke sana.
"Pendaki dilarang ke sana (hutan larangan), karena aksesnya susah, dan orang sering tersesat kalau ke sana. Jadi tidak pernah kami sarankan ke sana," pungkas David.
https://travel.kompas.com/read/2023/12/06/105205727/mengetahui-titik-berkemah-di-gunung-marapi-sumatera-barat