Liburan ke Yogya, Hindari Jalur Cinomati yang Rawan Kecelakaan

KOMPAS.com – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), jadi salah satu destinasi wisata favorit pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Itu karena DIY dikenal punya banyak tempat wisata. Mulai dari wisata budaya, seperti keraton, hingga alam, misal pantai, semua ada di Yogyakarta.

Namun, ada satu hal yang harus diwaspadai wisatawan di DIY, baik pada libur Nataru 2024 atau waktu-waktu lainnya, yakni jalan ekstrem.

Ternyata, ada jalur ekstrem yang lokasinya dekat dengan Kota Yogyakarta. Terlebih, jalur ini cukup sering dilewati wisatawan korban aplikasi Google Maps.

Adapun Jalur Cinomati merupakan jalan yang cukup menanjak (dari bawah) atau menurun curam (dari atas), sehingga rawan menyebabkan kecelakaan.

Tanjakan Cinomati

Tanjakan Cinomati menghubungkan Kecamatan Pleret dengan Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, atau Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunungkidul

Jalan ini memotong lereng perbukitan sebelah tenggara Kota Yogyakarta, sehingga memiliki kemiringan yang cukup ekstrem.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (19/12/2023), Jalur Cinomati ini memiliki panjang 1,3 kilometer dengan 42 kelokan. 

Jalur ini diapit oleh jurang di salah satu sisi dan tebing di sisi lainnya. Tanjakan Cinomati disebut ekstrem karena sangat curam, dengan kemiringan hingga 45 derajat.

Biasanya, wisatawan dilewatkan Google Maps di Tanjakan Cinomati saat menuju tempat wisata di Kecamatan Dlingo, seperti Pinus Pengger, Little Tokyo, atau Puncak Becici, apabila berangkat dari Kota Yogyakarta sisi selatan.

Meski lebih dekat, jalur ini sebaiknya dihindari wisatawan. Saat menentukan arah dengan Google Maps, cek dulu apakah lewat Bukit Cinomati atau tidak.