Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata ke Museum Betawi, Cocok untuk Pencinta Barang Antik

KOMPAS.com - Jika penasaran dengan keunikan budaya suku Betawi, tidak ada salahnya kamu mampir ke Museum Betawi. 

Lokasinya ada di dalam kawasan Perkampungan Budaya Betawi, Jalan Situ Babakan Nomor 47, RT 13/ RW 8, Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Ini (Museum Betawi) pusat edukasi mengenai budaya Betawi, biasanya pengunjung yang datang adalah pelajar, mulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai mahasiswa datang ke sini," kata pemandu Museum Betawi, Rika, kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (29/12/2023).

Tidak ada biaya tiket yang perlu dibayar ketika datang ke Museum Betawi. Pengunjung bisa langsung datang dan mengisi data diri untuk registrasi kunjungan.

Berikut beberapa hal yang bisa ditemui di Museum Betawi.

Pada lantai pertama Museum Betawi ada ruangan koleksi ikon khas Betawi. Di antaranya ada ondel-ondel, rumah masyarakat Betawi dengan ornamen gigi balang, serta kembang kelapa warna warni yang kerap dilihat bersama ondel-ondel.

"Ada juga makanan khas suku Betawi yaitu kerak telor, minuman khasnya yaitu bir pletok, terbuat dari rempah-rempah, karena Indonesia kaya dengan rempah," katanya.

Koleksi ikon budaya Betawi lainnya yaitu pakaian batik khas Betawi yang identik dengan warna cerah, baju Sadariah, dan kebaya Krancang.

"Baju Sadariah ini untuk laki-laki, biasanya lengkap dengan peci dan kain cukin," kata Rika.

Masih di lantai pertama, tepat di seberang ruang galeri ikon budaya Betawi terdapat galeri pengantin budaya Betawi.

Di sini pengunjung dapat melihat koleksi seperti pakaian pengantin Betawi, hantaran, alat musik, hingga roti buaya.

Pindah ke lantai dua, pengunjung bisa melihat beragam koleksi bertema perabot rumah tangga masyarakat suku Betawi. 

Mulai dari lemari, meja rias, setrika, radio, perlengkapan makan, hingga perlengkapan dapur.

Kata Rika, sebagian besar koleksi yang dipajang di Museum Betawi merupakan hibahan dari masyarakat.

"Hibahannya dari orang-orang tempo dulu, semisal mereka mau menghibahkan barangnya. Seperti ada lampu gantung dan sepeda ontel," katanya.

Selain mengenalkan makanan khas suku Betawi melalui tulisan, Museum Betawi juga menghadirkan media interaktif supaya pengunjung bisa lebih memahami proses pembuatan makanan tersebut.

Pada ruangan interaktif terdapat sebuah layar yang berfungsi menampilkan pilihan makanan yang hendak dikenalkan.

Pengunjung bisa memilih salah satu makanan khas Betawi, nantinya penjelasan seputar makanan tersebut akan muncul dalam bentuk cuplikan tayangan singkat di meja makan.

Sementara di samping meja makan, pengunjung juga bisa melihat replika makanan yang dijelaskan dalam media interaktif.

Lantai tiga Museum Betawi ialah ruang Pameran Temporer Jakarta. Pengunjung dapat melihat jajaran pahlawan Indonesia asal suku Betawi.

Selain itu terdapat zona interaktif projection, yaitu ruangaan yang memungkinkan pengunjung bermain alat musik seperti gambang kromong, tanjidor, dan marawis secara digital.

https://travel.kompas.com/read/2024/01/03/151000527/wisata-ke-museum-betawi-cocok-untuk-pencinta-barang-antik

Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke