Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dunia Diprediksi Dilanda Overtourism Terburuk pada 2024

KOMPAS.com - Pada tahun 2024, diperkirakan akan terjadi overtourism di sejumlah destinasi wisata di berbagai negara.

Overtourism dapat terjadi karena jumlah pengunjung yang datang ke suatu daerah melebihi kapasitas pengunjung.

Melansir Sky News, Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization atau UNWTO), memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun rekor kedatangan wisatawan internasional di seluruh dunia.

Hal ini akan menjadi masalah serius yang harus dihadapi oleh destinasi wisata di seluruh dunia.

Direktur intelijen pasar dan daya saing di UNWTO Sandra Carvao mengatakan bahwa jumlah wisatawan tahun 2023 sudah mencapai sekitar 88 persen dari pada tahun 2019.

Oleh karena itu pada tahun 2024 akan terjadi overtourism yang lebih dibanding tahun-tahun sebelumnya karena diprediksi jumlah wisatawan akan makin banyak

"Pemulihan pariwisata di Asia masih tertinggal. Sebelum pandemi ini merupakan wilayah terbesar kedua dalam hal jumlah perjalanan setelah Eropa” kata Sandra dilansir dari Sky News.

Ia melanjutkan bahwa jika pariwisata Asia terus pulih, jumlah wisatawan global kemungkinan besar akan melampaui angka 1,5 miliar pada tahun 2019.

Negara yang mengalami overtourism dan dampaknya

Amsterdam, ibu kota Belanda, mengalami masalah overtourism yang serius dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, negara ini dikunjungi oleh lima juta wisatawan, sedangkan populasi negara tersebut hanya 1,1 juta penduduk.

Hal ini menyebabkan penduduk kekurangan perumahan karena banyak apartemen yang disewakan hanya untuk wisatawan.

Selain itu overtourism juga terjadi di Hawai, dengan total wisatawan mencapai 9,2 juta. Sedangkan penduduk di sana hanya 1,4 juta orang.

Hal tersebut membuat warga Hawaii mengeluh karena pantai yang dulunya masih asri dan alami kini menjadi terlalu ramai dan padat oleh wisatawan.

Venesia di Italia juga mengalami overtourism, dengan pengunjung wisatawan mencapai 4,6 juta. Sedangkan penduduk di sana hanya 55.000 orang.

Jumlah pengunjung membebani infrastruktur kota dan menghambat aktivitas, baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan.

Kemudian pelabuhan Dubrovnik di Kroasia juga mengalami overtourism. Salah satu penyebab utamanya karena kapal pesiar selalu menurunkan ribuan penumpang setiap harinya.

Bali sisi selatan juga sempat mengalami overtourism pada libur Natal dan Tahun Baru 2024. Jalan-jalan menjadi macet.

Bahkan sampai wisatawan harus jalan kaki untuk mengejar penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Beberapa destinasi wisata melakukan pembatasan

Guna mengatasi overtourism, beberapa destinasi wisata di dunia menerapkan pembatasan jumlah wisatawan.

Seperti pada tahun 2018 saat Wali Kota Dubrovnik, Mato Frankovic membatasi jumlah kapal pesiar yang membawa total 5.000 wisatawan, hanya diizinkan singgah di pelabuhan dua kali sehari.

Peru sebelumnya juga membatasi jumlah wisatawan di Machu Picchu hanya 3.800 orang dalam sehari.

Namun, jumlah itu ditingkatkan menjadi 4.500 per hari pada bulan Januari 2024 dengan kemungkinan penambahan lebih lanjut menjadi 5.600 pada tanggal tertentu.

https://travel.kompas.com/read/2024/01/20/080800027/dunia-diprediksi-dilanda-overtourism-terburuk-pada-2024

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke