Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Benar Bali Sudah "Overtourism"? Ini Pendapat Pengamat Pariwisata

KOMPAS.com - Bali masuk daftar destinasi berpredikat overtourism (kelebihan wisatawan) di dunia menurut CNN pada akhir 2023.

Adapun sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Indonesia belum mengalami kondisi overtourism.

Ia pun akan terus memantau data pertumbuhan wisatawan, utamanya di Bali, agar overtourism tidak terjadi.

"Bali ialah daerah yang paling melihat sinyal pertama kali adanya risiko overtourism karena saya melihat kunjungan terus meningkat lebih dari 80 persen year on year," kata Menparekraf, dilaporkan oleh Kompas.com, Selasa (8/8/2023).

Hal senada juga diucapkan oleh pengamat pariwisata sekaligus Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gede Pitana.

Pertama-tama, ia menegaskan bahwa overtourism tak semata-mata bergantung pada jumlah wisatawan yang tinggi.

Menurut data yang disampaikan Pitana, Bali justru menerima wisatawan mancanegara (wisman) lebih banyak sebelum pandemi Covid-19 dibanding saat ini.

"Tahun 2018, 2019, sebelum ada Covid-19, jumlah wisatawan (mancanegara) ke Bali itu 6,2 juta. Ditambah dengan indirect arrival, jumlahnya sama, sekitar 6 jutaan," ujar Pitana saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (16/2/2024).

Bila ditotal, ada 12 jutaan wisman yang datang ke Bali pada setiap tahun sebelum pandemi.

Namun demikian, lanjut dia, tidak ada wacana atau istilah overtourism di Bali dengan jumlah wisman yang begitu banyak.

Sementara itu, pada tahun 2023, tercatat ada 5,3 juta wisman yang datang ke Bali.

Penurunan jumlah wisman ke Bali terjadi saat pandemi pada tahun 2020. Akhirnya, diadakan promo penjualan murah demi menggaet wisman untuk datang.

"Maka, orang-orang luar datang ke Bali dan tinggal lama-lama di Bali, tetapi tidak menyewa hotel atau akomodasi resmi, melainkan tinggal di vila-vila ilegal," ungkap Pitana.

Akhirnya, tak ada keuntungan signifikan yang dirasakan masyarakat Bali kala itu karena vila dan akomodasi yang dipakai wisman digunakan bergantian antarwisman.

"Mereka-mereka inilah yang kemudian memicu permasalahan dan berbeda dengan turis asal Eropa yang menghargai budaya Bali," ucapnya.

"Inilah yang kemudian menimbulkan rasa overtourism tersebut," tambah dia.

Sebab, salah satu faktor overtourism, menurut Pitana, adalah masyarakat yang terganggu dengan wisatawan.

Pitana juga menanggapi mengenai penumpukan wisatawan di selatan Bali pada akhir tahun lalu.

Menurut dia, hal itu terjadi karena bertepatan dengan libur akhir tahun yang termasuk kategori high season untuk Pulau Dewata.

Wisman dan wisatawan nusantara (wisnus) pun berbondong-bondong memanfaatkan waktu libur akhir tahun ke Bali.

"Kalau saja pemerintah membuat titik pertumbuhan baru melalui pembuatan bandara di Bali utara, timur, atau barat, akan sangat bagus dan mengurangi Bali selatan," ujar Pitana.

Selain itu, menurut dia, masih perlu adanya program peningkatan wisatawan saat low season di Bali.

Program kunjungan sekolah, rapat, konser, dan acara hiburan bisa dilakukan di luar high season, menghindari pertengahan dan akhir tahun. 

https://travel.kompas.com/read/2024/02/20/150300227/apa-benar-bali-sudah-overtourism-ini-pendapat-pengamat-pariwisata

Terkini Lainnya

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Amanah Borneo Park di Banjarbaru, Punya Wahana Seru untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Amanah Borneo Park: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Misteri Pilar Besi Kuno Berusia 1.600 Tahun di India yang Tidak Berkarat

Jalan Jalan
Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

Tips Aman Berkunjung ke Kebun Binatang dengan Satwa Liar

Travel Tips
Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

Harga Tiket Terkini Pendakian Gunung Andong via Pendem

Travel Update
Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

Sheraton Belitung Resort Mulai Terapkan Energi Hijau yang Ramah Lingkungan

Travel Update
Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

Pemda DIY Tak Khawatir Wisatawan Turun Imbas Larangan Study Tour Beberapa Daerah

Travel Update
5 Hotel dekat Jatim Park 3, Pas untuk Liburan Sekolah

5 Hotel dekat Jatim Park 3, Pas untuk Liburan Sekolah

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke