Penumpang Lempar Koin ke Mesin, Penerbangan di China Delay Empat Jam

KOMPAS.com - Penerbangan di China mengalami delay atau penundaan akibat penumpang yang melempar koin ke mesin pesawat.

Dilansir dari CNN, pesawat China Southern Airlines CZ8805 mulanya dijadwalkan lepas landas dari Sanya ke Beijing sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Rabu (6/3/2024) lalu.

Namun, pesawat ini baru berangkat pada pukul 14.16 waktu setempat yang berarti mengalami penundaan selama lebih dari empat jam.

Seorang penumpang yang namanya tidak disebutkan, diyakini melempar koin ke dalam mesin pesawat yang mengakibatkan keterlambatan terbang.

Pramugari nampak menghampiri penumpang tersebut dan menanyakan berapa banyak koin yang dilempar ke dalam mesin.

Menurut video dari media pemerintah China, penumpang nampak mengucapkan "tiga sampai lima" koin.

“Staf pemeliharaan pesawat melakukan inspeksi keselamatan komprehensif dan memastikan bahwa tidak ada masalah keselamatan sebelum lepas landas,” kata layanan pelanggan maskapai tersebut kepada media pemerintah, dikutip dari CNN.

China Southern Airlines mengatakan bahwa koin-koin itu ditemukan selama pemeriksaan keamanan, tetapi tidak menyebut berapa banyak koin yang ditemukan.

Akibat insiden ini, China Southern Airlines mengeluarkan peringatan terhadap “perilaku tidak beradab” melalui akun resmi Weibo mereka pada hari yang sama.

Tertulis “melempar koin ke pesawat merupakan ancaman terhadap keselamatan penerbangan dan akan mengakibatkan tingkat hukuman yang berbeda" dalam unggahan tersebut.

Kejadian penumpang lempar koin ke mesin pesawat

Sebelumnya, pada Oktober 2023 penerbangan dari maskapai yang sama juga mengalami penundaan di Guangzhou setelah seorang penumpang terlihat melemparkan koin ke arah pesawat.

Penerbangan GX Airlines dari Weifang ke Haikou pada 2021 juga dibatalkan ketika beberapa koin yang dibungkus kertas merah ditemukan di tanah.

Catatan pada 2017 juga menunjukkan seorang penumpang lanjut usia melemparkan koin ke pesawat China Southern Airlines saat menaiki pesawat di Bandara Internasional Pudong Shanghai, dengan alasan bahwa itu adalah “doa untuk penerbangan yang aman.”