Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pendaki Gunung Everest Harus Bawa Pulang Kotoran Mereka Sendiri, Kenapa?

KOMPAS.com - Peraturan baru telah diterapkan bagi para pendaki yang ingin mencapai puncak tertinggi di dunia, Gunung Everest. 

Mereka sekarang diwajibkan untuk membawa turun kotoran mereka dari puncak gunung sebagai upaya untuk mengurangi polusi di area tersebut. 

Dengan biaya pendakian mencapai lebih dari 35.000 dollar AS, para pendaki harus menyesuaikan daftar barang bawaan mereka untuk memenuhi peraturan baru ini.

Masalah kotoran manusia di Everest menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang setelah melihat dampak buruknya terhadap lingkungan gunung.

Wakil presiden pertama Everest Summiteers Association Diwas Pokhrel menggambarkan bahwa kondisi kotoran manusia di puncak gunung sangat memprihatinkan dan mencemari lingkungan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pendaki, kondisi gunung yang keras juga menyebabkan proses penguraian kotoran menjadi terganggu.

Dampak dari tercemarnya Gunung Everest

Melansir CNNTravel, Kamis (25/03/2024) Jinesh Sindurakar dari Asosiasi Pendaki Gunung Nepal memperkirakan sekitar 1.200 orang akan mendaki Everest pada musim ini. 

Setiap orang diperkirakan menghasilkan 250 gram kotoran setiap harinya selama mereka berada di kamp-kamp yang lebih tinggi untuk mencapai puncak. 

Untuk mengatasi hal ini, setiap pendaki akan diberikan dua kantong kotoran yang dapat digunakan berulang kali dan mengandung bahan kimia untuk memadatkan kotoran manusia serta membuatnya tidak berbau.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mengurangi dampak pariwisata di Himalaya.

Sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Angkatan Darat Nepal telah berhasil menyingkirkan 35.708 kilogram sampah dan plastik dari beberapa puncak termasuk Everest, Lhotse, Annapurna, dan Baruntse.

Ketua kotamadya pedesaan Pasang Lhamu, Mingma Sherpa, menyatakan bahwa aturan baru ini diperkenalkan karena keluhan tentang keberadaan kotoran manusia di area sekitar puncak gunung. 

Dengan suhu ekstrem di Everest, kotoran yang ditinggalkan tidak dapat terurai sepenuhnya, menyebabkan masalah kesehatan bagi pendaki dan merusak citra gunung tersebut.

Solusi yang ditawarkan

Melansir BBC.com, Kamis (28/03/2024) Dalam upaya untuk mengelola limbah manusia dengan lebih baik, sekitar 8.000 kantong kotoran telah disiapkan untuk musim pendakian yang akan datang. 

Kantong-kantong tersebut akan diperiksa saat para pendaki kembali ke base camp untuk memastikan kotoran mereka telah dibawa turun.

Meskipun langkah ini dianggap sebagai hal positif, implementasinya tetap menjadi tantangan. Organisasi non-pemerintah Sagarmatha Pollution Control Committee (SPCC) memperkirakan ada sekitar tiga ton kotoran manusia di sepanjang rute pendakian menuju puncak Everest. 

Dengan kerja sama dari pemerintah kota pedesaan Pasang Lhamu, SPCC telah membeli kantong-kantong kotoran dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan para pendaki.

Diharapkan bahwa langkah ini dapat membantu mengurangi masalah polusi di Gunung Everest dan memberikan dampak positif bagi lingkungan serta kesehatan para pendaki. 

Upaya ini juga diharapkan dapat direplikasi di gunung-gunung lain sebagai bagian dari kesadaran akan perlunya menjaga kelestarian lingkungan alam, terutama di tempat-tempat yang memiliki nilai ekologis dan keindahan alam yang tinggi.

https://travel.kompas.com/read/2024/03/29/120100427/pendaki-gunung-everest-harus-bawa-pulang-kotoran-mereka-sendiri-kenapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke