Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Wisatawan Dilarang Melihat Panda Seumur Hidup karena Hal Ini

KOMPAS.com - Sebanyak 12 wisatawan dilarang melihat panda seumur hidup oleh Pangkalan Penelitian Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu, China.

Melalui akun resmi WeChat, Pangkalan Penelitian Penangkaran Panda Raksasa mengumumkan bahwa larangan ini berlaku akibat kelakuan buruk wisatawan.

  • 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Makau, Ada Lokasi Panda Merah
  • Pendaki Terjebak di Tebing Gunung Yandang di China

"(Para wisatawan) tertangkap sedang melemparkan rebung, batang lolipop, rokok, telur atau roti, dan meludah ke area bermain panda di luar ruangan pada kesempatan yang berbeda,” bunyi keterangan dari Pangkalan Penelitian Penangkaran Panda Raksasa di WeChat, dilansir dari CNN, Jumat (21/6/2024).

Bahkan, ada salah seorang wisatawan yang tidak memedulikan instruksi dari petugas. Ia menjulurkan payungnya melewati pagar pembatas, yang kemudian jatuh dan "bersentuhan" dengan panda.

Lembaga tersebut juga menginfokan, para panda pun tetap baik dan sehat.

Dilansir dari Channel News Asia, rentang usia wisatawan tersebut adalah 26-61 tahun. Namun, kewarganegaraannya tidak diumumkan ke publik.

Pengumuman tersebut hanya menjelaskan pelanggaran dan waktu terjadinya insiden itu yakni pada April-Juni 2024.

Padahal, tempat wisata penangkaran panda ini sudah menampilkan petunjuk rinci terkait aturan selama melihat panda melalui situs resminya.

"Harap perhatikan keselamatan anda sendiri dan hewan. Tetap tenang dan jauhi binatang, dilarang membuang sampah sembarangan, meludah, membuang makanan ke tempat aktivitas hewan, dan perilaku lain yang mengancam keselamatan hewan," tulis aturan tersebut.

Risiko melanggar aturan juga dijelaskan pada paragraf berikutnya, yang mana setiap pelanggar akan dihukum dengan tingkat berbeda-beda, termasuk dilarang masuk ke taman dalam kurun waktu satu tahun, lima tahun, atau seumur hidup.

Pangkalan Penelitian Pembibitan Panda Raksasa di Chengdu ini sudah dibuka sejak 1987 di provinsi Sichuan di barat daya China.

Selain dijadikan tempat wisata, lembaga ini juga menjadi fasilitas penelitian kelas dunia dan pusat pendidikan konservasi.

Diperkirakan ada 1.800 panda yang hidup di alam liar dengan status panda raksasa menjadi "rentan" pada 2018 lalu.

Pangkalan ini sengaja dirancang mirip seperti habitat alami panda demi menciptakan lingkungan yang nyaman bagi hewan asli Negeri Tirai Bambu tersebut.

https://travel.kompas.com/read/2024/06/21/134601827/12-wisatawan-dilarang-melihat-panda-seumur-hidup-karena-hal-ini

Terkini Lainnya

KAI Ubah Jadwal dan Stasiun Pemberhentian Kereta Api per 1 Juli

KAI Ubah Jadwal dan Stasiun Pemberhentian Kereta Api per 1 Juli

Travel Update
Serangan Siber PDN Tidak Mengganggu Arus Masuk Turis Asing

Serangan Siber PDN Tidak Mengganggu Arus Masuk Turis Asing

Travel Update
Waterpark Mulia Wisata Kudus: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Waterpark Mulia Wisata Kudus: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Adakah Tanggal Merah pada Bulan Juli 2024?

Adakah Tanggal Merah pada Bulan Juli 2024?

Travel Update
Wisata Lau Kulap di Langkat, Pemandian Alami yang Menyegarkan

Wisata Lau Kulap di Langkat, Pemandian Alami yang Menyegarkan

Jalan Jalan
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Bingin Beach Bali

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Bingin Beach Bali

Jalan Jalan
Bingin Beach Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bingin Beach Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Air Terjun Luweng Sampang Gunung Kidul: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Air Terjun Luweng Sampang Gunung Kidul: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Banyak Turis Asing Berulah di Bali, Akan Ada Penyaringan hingga Ancaman Deportasi

Banyak Turis Asing Berulah di Bali, Akan Ada Penyaringan hingga Ancaman Deportasi

Travel Update
Kemenparekraf Nilai Penertiban PKL di Puncak Bogor Sudah Bagus

Kemenparekraf Nilai Penertiban PKL di Puncak Bogor Sudah Bagus

Travel Update
Update Visa on Arrival di Kepri: Masuk Tahap Finalisasi

Update Visa on Arrival di Kepri: Masuk Tahap Finalisasi

Travel Update
Kompas.com Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika

Kompas.com Travel Walking Tour Perdana, Jelajah Kota Tua hingga Hotel Santika

Travel Update
Paspor Indonesia Ganti Desain dan Warna Mulai 17 Agustus 2024

Paspor Indonesia Ganti Desain dan Warna Mulai 17 Agustus 2024

Travel Update
Itinerary Pendakian Puncak Sarah Klopo dan Penanggungan, Satu Gunung Dua Puncak

Itinerary Pendakian Puncak Sarah Klopo dan Penanggungan, Satu Gunung Dua Puncak

Itinerary
Kala Para Duta Besar Luar Negeri Nikmati Keindahan sembari Tanam Pohon di Parapuar Labuan Bajo

Kala Para Duta Besar Luar Negeri Nikmati Keindahan sembari Tanam Pohon di Parapuar Labuan Bajo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke