Ternyata penyamaran saya masih belum terbongkar. Sampai di bawah, pria pemilik warung menyambut saya dengan gembira.
“Kamu betul-betul beruntung. Hari ini juga menginap dua turis dari Guangdong. Nanti kalian bisa bercakap-cakap dalam bahasa daerah kalian! Senang sekali bukan?”
Saya mengangguk. Sudah terlanjur basah berbohong, kebohongan-kebohongan berikutnya tak bisa dihindari. Moga-moga saja di warung ini tidak ada mata-mata dari kantor polisi. Saya tidak ingin berjumpa dengan ibu polisi itu lagi.
(Bersambung)
_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!