Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbu Masa Lalu dan Masa Kini

Kompas.com - 20/08/2008, 03:00 WIB

Setelah melewati pintu gerbang yang dihiasi foto Mao Zedong berukuran raksasa itu, pengunjung akan melewati Gerbang Duanmen, sebelum akhirnya sampai di Gerbang Wumen. Tiket masuk Istana Terlarang dijual di sekitar Gerbang Wumen.

Alat pandu turis elektronis disewakan di dekat Gerbang Wumen seharga 40 yuan (Rp 55.000) di luar deposit 100 yuan (Rp 135.000). Deposit ini berfungsi sebagai jaminan dan akan dikembalikan saat kita mengembalikan alat pandu elektronis.

Setelah melewati Gerbang Wumen, ada halaman luas yang diperkeras dengan batu. Pada lajur tengah, lajur khusus raja, pengerasan menggunakan batu putih khusus.

Halaman ini membawa kita pada Gerbang Keselarasan Tertinggi atau Gate of Supreme Harmony (Taihe Men). Konon dahulu kala, Kaisar China dengan berdiri di gerbang itu mendengarkan laporan pagi dari para pejabat militer atau politik kerajaan.

Setelah Gerbang Keselarasan Tertinggi, barulah kita masuki area pusat Istana Terlarang. Di belakang gerbang itu terdapat halaman luas yang mengantar kita pada Balairung Keselarasan Tertinggi atau Taihe Dian (Hall of Supreme Harmony). Ratusan tahun lalu upacara besar diselenggarakan di halaman tersebut.

Dengan mudah terbayang, ratusan orang berpakaian kebesaran berbaris di halaman. Mereka semua menghadap dengan penuh ketaatan ke arah gedung Balairung Keselarasan Tertinggi yang sangat megah, tempat kaisar berdiri.

Di tengah cuaca panas dan hilir mudik ratusan turis yang tiada habisnya, perjalanan menyusuri Kota Terlarang berlanjut ke kompleks tempat tinggal kaisar. Inilah sebenarnya inti dari Kota Terlarang.

Di dalam salah satu bangunan di kompleks itu terdapat tempat tidur besar berwarna merah, lengkap dengan kelambu merah. Bangunan ini tertutup oleh pintu kayu dan kaca sehingga orang hanya bisa mengintip ke dalam lewat kaca. Konon, di sinilah Kaisar China dahulu memadu asmara dan berikhtiar menghasilkan keturunan yang bisa meneruskan kelangsungan dinasti.

Kaki mulai terasa pegal. Menyusuri seisi Kota Terlarang sebenarnya tidak cukup hanya dalam waktu satu atau dua jam. Perlu waktu satu hari penuh untuk menyusuri istana itu.

Selain jalur utama yang terdiri atas berbagai bangunan penting, ada pula berbagai bangunan di samping kanan-kiri jalur utama yang tak bisa dilewatkan begitu saja. Kompleks para selir, misalnya, berada di sebelah timur jalur utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

Hotel Story
Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com