Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (16): Kebangsaan

Kompas.com - 25/08/2008, 07:11 WIB

          “Kalau menurutku, Amerika tak bakal menyerang Iran. Iran itu kuat, wilayahnya luas. Apalagi nanti malah memancing negara-negara Arab akan bersatu,” kata lelaki bertopi seperti tentara Mao.

          “Betul itu. Sejak Irak diserang, Timur Tengah sudah mulai mengawasi gerak-gerik Amerika,” kata pria botak satunya, entah dapat teori dari mana.

          “Kalau China sudah kuat, Taiwan pasti juga tunduk. Separatis Xinjiang bungkam. Negara-negara tetangga pun takut. India apa lagi, mereka harus mendapat pelajaran,” ucap pria botak itu lagi.

Semakin lama mereka berdiskusi, semakin rasa kebangsaan menggelora dalam jiwa mereka. Mulai dari Hong Kong, Macau, Taiwan, Tibet, Jepang, sampai kekuatan militer, nuklir, eksplorasi luar angkasa, kemajuan ekonomi yang luar biasa yang akan menyatukan seluruh China. Ada mimpi, kebanggaan, ego, kecintaan, harapan, dan masa depan. Kemajuan pesat yang diraih negeri ini dalam beberapa tahun terakhir memang pantas membuat rakyatnya berbangga.

Akhirnya, datang pula tim reparasi dari Coqen. As mobil diganti. Dengan penuh semangat semua penumpang naik ke tempat tidur masing-masing. Mesin dinyalakan.

Hanya gemuruh mesin yang terdengar. Bus ini sama sekali tak jalan.

          “Motor penggeraknya yang rusak,” tim reparasi mengumumkan. Wajah mereka sudah hitam legam berkutat dengan mesin butut ini.

Sopir pasrah. Penumpang pasrah. Kami melanjutkan lagi kisah terdampar di sini.

Saya sudah mati rasa ketika akhirnya, menjelang senja, bus bergemuruh meninggalkan padang rumput. Di luar sana, masih padang luas yang kosong sambung-menyambung.

Hari keempat perjalanan, semangat saya sudah luntur. Bus masih berkali-kali mogok. Hujan deras mengguyur sepanjang jalan, menjadikan perbukitan ini menjadi lautan lumpur. Pernah bus kami hampir terhanyut seperti berlayar. Aneh, saya sudah tidak merasa apa-apa lagi, mati rasa dalam perjalanan yang menyiksa lahir batin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com