Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (73): Bom

Kompas.com - 12/11/2008, 08:23 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]

New Delhi berguncang. Bom meledak nyaris berbarengan di berbagai penjuru kota. Keramaian pasar Paharganj yang dibanjiri ribuan orang berbelanja menjelang hari raya Diwali dan Idul Fitri tiba-tiba terkoyak oleh aliran darah.

Paharganj, distrik kumuh di dekat stasiun kereta api New Delhi, adalah salah satu pusat perbelanjaan murah di ibu kota.. Toko pakaian grosir berbaris sepanjang jalan sempit. Losmen murah, wisma, toko buku, warung internet dan telepon, melengkapi keriuhan pasar ini, membuat tempat ini menjadi pilihan utama backpacker miskin.. Jalan bolong-bolong, sapi yang melenggang santai, bajaj butut dan mobil tua meraung-raung menyumpahi kemacetan di jalan kecil. Belum lagi orang-orang yang memenuhi jalan mencari barang-barang murah. Paharganj adalah sebuah dunia tersendiri.

Hari ini, 29 Oktober 2005, dua hari menjelang hari raya Diwali – hari besar terpenting umat Hindu – dan empat hari menjelang Idul Fitri, kesibukan di Paharganj menjadi-jadi. Ribuan orang, umat Muslim dan Hindu, datang memborong barang belanjaan untuk persiapan perayaan. Saking penuhnya, jalan pun susah.

Sore hari, pukul 5:40, kerumunan manusia ini semakin semburat. Ledakan bom dahsyat melemparkan kengerian dan histeria. Darah mengalir di mana-mana.

Begitu mendengar berita ini, saya yang semula sedang berbuka bersama di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), langsung meluncur ke tempat kejadian. Ya Tuhan, ternyata bom meledak tak lebih 100 meter dari losmen murah tempat saya menginap. Kalau bukan karena ada acara KBRI, sangat mungkin pada waktu ledakan saya tepat melintas di tempat kejadian dalam perjalanan menuju warung favorit saya.

Polisi langsung memblokir jalan. Orang-orang India, dasarnya selalu penuh ingin tahu, bukannya takut malah membuat tempat kejadian semakin ramai. Kamera televisi menyorot toko-toko hancur, kerumunan orang tak berkepentingan malah berebutan ingin masuk kamera. Ketika ada saksi yang diwawancari, puluhan bocah dan pria di belakang malah over akting dan melambai-lambai tangan, seolah titip salam kepada sanak keluarga yang mungkin menonton TV.

           “Waktu bom itu meledak,” kata seorang pemilik warnet, “saya persis berada di sana. Saya sedang makan kentang di kaki lima. Ledakan itu keras sekali, saya sampai terpental. Ketika saya bangun, api membakar gedung-gedung. Saya melihat darah di mana-mana. Ada kepala seorang pria melayang di udara. Ada pula sepotong kaki perempuan yang terbang.”

Berdasarkan pemeriksaan polisi, bom diletakkan di dalam sebuah kendaraan yang diparkir di pinggir sebuah toko obat.

Pemandangan menyeramkan itu tak sampai mengaburkan akal sehat pemilik warnet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com