Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (75): Diwali

Kompas.com - 14/11/2008, 08:04 WIB

Di ruangan ini lampu dimatikan. Di sudut ruangan ada gambar Dewa Ganesh yang berwajah gajah dan Dewi Lakhsmi – dewi kemakmuran, ditempel bergandengan. Ada kalung bunga-bunga yang melingkar di atas gambar itu. Di hadapannya setumpuk sesaji, manisan, buah-buahan, dan gambar dewa-dewi lainnya. Sang ibu, berpakaian sari warna ungu, duduk di hadapan altar. Suami dan anak-anaknya bersila di sekelilingnya.

Sebelum acara puja dimulai, tangan kiri saya digelangi seutas benang berwarna merah kuning. Benang ini disebut mouli, selalu hadir dalam acara sembahyang orang Hindu. Pemasangan mouli adalah untuk menerima pemberkatan dari Dewa. Hanya perempuan kasta Brahmin saja yang boleh memasang di pergelangan tangan kanan. Tuan rumah juga memasang mouli di pergalangan tangan sepupu Aman yang Muslim. Kami berdua langsung duduk bersila di belakang keluarga Hindu ini.

Masing-masing mereka memegang sebatang dupa yang ujungnya api memercik seperti kembang api. Mereka melantunkan mantra yang berirama seperti lagu yang lembut dan monoton. Dupa itu dipegang dengan tangan kanan, diputar-putar sepanjang alunan mantra. Setelah selesai, dupa ditancap di depan altar. Tuan rumah membubuhkan tika merah di atas dahi saya. Lagi-lagi, sepupu Aman yang Muslim juga menerima tika dari keluarga itu. Tika, yang sering menjadi ciri orang India dalam film Bollywood, sebenarnya adalah bagian dari ritual Hindu setelah melaksanakan puja.

Kembali saya dibonceng pulang oleh sepupu Aman. Kami melintas daerah kota kuno yang meriah oleh kelap-kelip lampu. Jaipur semakin ramai oleh ledakan petasan di mana-mana. Berkali-kali saya tersontak kaget oleh berondongan bunyi petasan yang tiba-tiba. Bocah-bocah melemparkan petasan ke tengah jalan. Sepeda motor kami hampir melintas di atas petasan yang tepat meledak. Ada pula petasan yang sudah disulut melayang persis di sebelah telinga saya. Sungguh berbahaya.

Saya masih ingin berbaur dengan kesukariaan penduduk Jaipur merayakan Diwali. Sepupu Aman mengkhawatirkan keselamatan saya. Ia ingin mengantar saya langsung pulang. Bagaimana pun juga saya adalah tamu hotelnya (yang cuma penginapan murah seharga 100 Rupee per hari). Tetapi akhirnya saya berhasil membujuknya untuk membiarkan saya berkeliaran sendiri di kota.

Gang-gang kecil Jaipur sungguh indah di malam Diwali ini. Lilin mungil yang tersebar di berbagai sudut, gemerlap di atas mangkuk mungil diya dari tanah liat. Diwali adalah festival cahaya, di mana cahaya pencerahan nurani mengalahkan kegelapan dunia. Lilin kecil dan lentera kandil yang berkelip di sudut jalan melambahkan keteguhan terang nurani.

Semua orang tumpah ruah di jalanan Jaipur yang lurus dan teratur. Malam yang gelap menjadi terang benderang oleh semaraknya lampu jalan yang secara serentak dinyalakan. Segala macam jajanan ditawarkan di pinggir jalan. Juga ada berbagai permainan arena pasar malam.

Malam Diwali sungguh malam yang indah.


(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com