Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Wisata di Balik Kegersangan Gunung Kidul

Kompas.com - 14/07/2009, 10:27 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Wilayah Gunung Kidul di ujung Selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama ini dikenal sebagai lumbung kemiskinan. Daerah ini dikenal gersang dan sulit air. Namun, di balik gersangnya perbukitan kapur di wilayah itu, ada potensi wisata yang tersembunyi.

Kawasan "karst" Kali Suci di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berpotensi menjadi andalan wisata gua batu kapur lempeng Gunungsewu di wilayah setempat.

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Birowo Adhie di Wonosari, Senin (13/7), mengatakan, kawasan Kali Suci berpotensi menjadi obyek wisata minat khusus yang layak jual, baik kepada wisatawan nusantara, maupun wisatawan mancanegara.
     
"Kali Suci merupakan wisata petualangan susur gua yang dipadukan dengan arung jeram yang sangat menarik. Obyek wisata ini akan kami kenalkan menjadi sebuah wisata andalan di Gunungkidul," katanya.
     
Adapun obyek wisata gua alam lain yang akan dikembangkan, menurut Birowo, adalah Gua Paesan Tambakromo di Ponjong, Gua Grubug di Semanu, Gua Lawa di Ponjong, dan beberapa gua lainnya.
     
"Sedangkan untuk kawasan hutan di antaranya Hutan Wanagama, hutan lindung di Pantai Wediombo, dan obyek lainnya, seperti upacara adat, cing-cinggoling, serta bersih desa dan rasulan di Hutan Wonosadi," katanya.
     
Birowo mengatakan, wilayah Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi alam yang luar biasa, baik kawasan hutan serta pegunungan "karst" yang bernilai jual tinggi jika dikembangkan dengan baik.
     
"Keunggulan kawasan Kali Suci sebagai obyek wisata antara lain adanya sungai bawah tanah dan gua alam yang cukup indah. Dengan pengembangan yang tepat, kawasan tersebut akan menjadi tujuan wisata yang menarik," katanya.
     
Namun, untuk menjadikan obyek wisata itu menjadi andalan, kata dia, perlu upaya pengembangan serius oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, termasuk pelestarian lingkungan agar kawasan setempat tetap terjaga keasliannya.
     
"Wisatawan yang mengunjungi kawasan Kali Suci akan bisa menikmati keindahan lima aliran sungai bawah tanah yang menarik melalui Gua Suci, Glatikan, Gelung, Buri Omah, dan Brubug. Aliran sungai di lima gua sepanjang satu kilometer ini bisa ditempuh menggunakan perahu," katanya.
     
Ia mengatakan perpaduan wisata susur gua dengan menggunakan perahu mirip arung jeram menjadi daya tarik yang akan ditawarkan oleh Dinas Pariwisata Gunungkidul.
     
Menurut dia, potensi wisata ini cukup baik, dan masyarakat sekitar juga sudah ikut berperan, antara lain dengan menyediakan lokasi parkir, jadi pemandu, dan menyediakan warung makan.
     
Dengan demikian, diharapkan, obyek wisata tersebut semakin dikenal dan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

    Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

    Travel Update
    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

    Travel Update
    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

    Travel Update
    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

    Travel Update
    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

    Travel Update
    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com