Sori, MOS Bukan Main-main!

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kebanyakan orang, masa orientasi siswa atau MOS dianggap sebagai acara yang tidak penting dan main-main. Ternyata, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Setidaknya hal itu bisa dilihat pada kegiatan MOS di Kolese Gonzaga, yang ditutup hari ini, Rabu (15/7).

MOS yang dikuti sekitar 252 murid baru ini ternyata dipersiapkan dengan cukup serius dan matang dengan perencanaan. Hal tersebut seperti dituturkan oleh Valentinus Hagi Adhitya, Ketua Pelaksana MOS XXIII Kolese Gonzaga, di Jakarta, Rabu (15/7).

"Panitia membutuhkan waktu sekitar dua setengah bulan untuk acara ini, mereka digodok agar bisa menjadi teladan bagi adik-adik kelasnya," ujar siswa kelas III IPA 2 ini.

Hagi mengatakan, sebelum mendidik para junior, panitia sendiri sudah menjalankan simulasi menjadi junior. Kondisi dibuat sedemikian rupa untuk membuat para senior atau panitia juga merasakan menjadi junior agar mereka bisa menjadi teladan bagi juniornya.

"Masalah psikologis murid baru juga menjadi hal yang diperhatikan, karena panitia sendiri sudah mendapatkan pengarahan dari alumni yang berprofesi sebagai psikolog, khususnya terkait masa-masa transisi dari SMP ke SMA, hal itu penting bagi kami untuk mengerti kondisi kejiwaan mereka," tandas Hagi.

Soal MOS berbau perpeloncoan yang diikuti tindakan bullying, Hagi tidak sependapat hal tersebut ada di Gonzaga. Hagi mengaku, panitia justru sudah bertekad untuk memutus rantai bullying yang mungkin terjadi.

"Saat penggodokan kami sudah mendapatkan pengarahan soal bullying dari mantan pelaku, selain itu kami juga melarang alumni untuk ikut dalam acara MOS kecuali pada saat penutupan, hal itu untuk menghindari kemungkinan terjadi lagi bullying pada saat MOS," jelasnya.

Seusai MOS sendiri, lanjut Hagi, Senat atau setingkat OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) Kolese Gonzaga akan menggelar forum terbuka untuk pada siswa baru. Hal itu agar para siswa baru tersebut juga bisa memberikan output dan masukan tentang pelaksanaan MOS.

"Selain itu akan ada pendampingan untuk para murid baru selama enam bulan ke depan, hal ini dimaksudkan agar murid-murid baru semakin mantap memasuki dunia SMA," ujarnya.