Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Bambu Nyam Nyam yang Nyamleng

Kompas.com - 30/08/2009, 14:07 WIB

Gagasan nasi bambu mulanya dibikin hanya sekadar ingin membikin Nyam-Nyam sedikit berbeda. ”Biar ada keunikan tersendiri. Ternyata kok banyak disukai. Bahkan ada yang memesan untuk katering. Pernah tiba-tiba ada yang pesan 500 buah. Maka, kami menyetok bambu supaya tidak kelabakan kalau ada pesanan,” terang Ninik.

Menu komplet

Tidak hanya nasi bambu yang menjadi andalan rumah makan ini. Nyam-Nyam menawarkan sejumlah menu, baik menu Oriental maupun Barat. Ada tempe penyet, ayam nangking, sapo tahu, ada pula steak. Ninik ingin menampung kegemaran orang yang beragam. Kebetulan di ruas jalan ini berdiri sejumlah kantor dengan karyawan dari berbagai suku bangsa. Tak sedikit pula ekspatriat.

Prinsip Ninik, menu mungkin tidak harus semuanya unik dan berbeda, tetapi rasa haruslah pas di lidah. Banyak warung menjual nasi goreng, misalnya. ”Tapi nasi goreng di sini bisa berbeda, lho. Coba saja, he-he,” katanya.

Meski demikian, Ninik yang suka membaca buku resep ini kerap mencoba mengkreasi menu. Lumpia, misalnya, dia bikin menjadi lumpia khas Nyam-Nyam. Apa bedanya?

Lumpia yang hanya diisi dengan cacahan ayam dan telur ini digulung sepanjang sekitar 30 cm, lantas digoreng. Setelah kering, barulah diiris-iris. Rasanya pun berbeda dengan lumpia isi taoge.

Nyamleng kan?” tanya Ninik,

Nyamleng adalah ungkapan dalam bahasa Jawa untuk rasa yang nikmat, sedap, dan mantap. Itu yang menyebabkan mengapa tempat makan ini disebut Nyam-Nyam.

”Artinya, nyaman tempatnya, nyamleng makanannya, nyak ampuun... murahnya,” sahut Ninik.

Ha-ha-ha... bisa... saja.... (Susi Ivvaty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com