Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati yang Lezat-lezat di Thailand...

Kompas.com - 23/10/2009, 09:42 WIB

Satu lagi lokasi kuliner seafood yang tidak kalah menarik, yaitu rumah makan Wang Mok di Ang Sila Area. Restoran tersebut terletak persis di samping Laut China Selatan di teluk Gulf of Sayam yang langsung berhubungan dengan laut Pattaya.

Di rumah makan tersebut, aneka seafood segar bisa dinikmati, mulai dari ikan, kepiting, rajungan, udang, hingga kerang. Rumah makan tersebut juga menyediakan pencuci mulut berupa mangga hijau yang rasanya sangat manis.

Sebagai salah satu bentuk promosi terhadap aneka makanan Thailand, pemerintah setempat mengadakan sebuah pesta kuliner dengan mengundang perwakilan-perwakilan negara asing. Akhir September lalu, Tourism Authority of Thailand, sebuah organisasi yang secara khusus bertanggung jawab terhadap promosi pariwisata di negara tersebut, menyelenggarakan pesta kuliner ”Amazing Taste of Thailand”.

Pesta yang digelar di halaman pusat perbelanjaan Central World Bangkok tersebut diikuti sekitar 400 peserta dari dalam dan luar negeri, mulai 22 hingga 27 September. Acara pembukaan dilaksanakan pada 25 September dengan menghadirkan sejumlah chef dari luar negeri, seperti Pak Michael Lam, pemilik dan koki dari restoran vegetarian Formosa di Hongkong.

Dalam kesempatan tersebut juga dipertunjukkan cara memasak mi Thailand atau terkenal dengan Pad Thai oleh Charles Burana Singka dari Blue Elephant Cooking School dan Restoran Bangkok.

Cara memasak Pad Thai sangat mudah, hanya menggunakan bumbu saus dan gula. Berbeda halnya dengan masakan mi Indonesia yang harus menggunakan aneka bumbu tradisional. Menurut Charles, Pad Thai yang terdiri dari campuran mi putih, taoge, tahu, dan ebi tersebut merupakan salah satu makanan favorit di Thailand. Untuk memperindah penampilan, makanan tersebut dihiasi dengan tiga udang goreng jeruk nipis dan kulit cabai merah.

Selain makanan siap saji, terdapat pula teh-teh khas Thailand yang dipercaya sangat baik untuk kesehatan, yaitu teh Emerald. Teh tersebut tidak hanya terbuat dari daun teh, tetapi juga ada yang dibuat dari daun ginseng.

Sayangnya, acara hari itu sempat terhambat dengan hujan deras yang mengguyur depan pusat perdagangan tersebut. Selain Pad Thai, saya hanya mencicipi puff (roti berisi daging tuna atau daging sapi dan ayam) serta rotte (makanan menyerupai martabak di Indonesia).

Di samping kelezatan-kelezatan yang disajikan, tidak setiap orang bisa menikmati makanan khas Thailand.

Bagi wisatawan yang tidak bersedia makan daging babi, perlu bertanya lebih teliti agar tidak salah dalam memilih makanan. Pasalnya, banyak masakan Thailand yang menggunakan bahan baku daging babi.

(Siwi Nurbiajanti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

    WSL Nias Pro 2024 Digelar, Targetkan Gaet 30.000 Wisatawan Domestik

    Hotel Story
    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Jalan Jalan
    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Travel Update
    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Jalan Jalan
    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    Jalan Jalan
    Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Travel Update
    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com