Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2010, Indonesia Siap Didatangi 7 Juta Wisatawan Mancanegara

Kompas.com - 26/10/2009, 09:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pengembangan Pariwisata Depbudpar Firmansyah Rahim menyatakan, destinasi pariwisata di Indonesia sudah siap untuk menerima kunjungan tujuh juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2010.
     
"Destinasi siap, semua hitungannya sudah cocok termasuk untuk kapasitas tempat duduk transportasi darat, laut, dan udara," kata Firmansyah di Jakarta, akhir pekan lalu.
     
Ia menyatakan, pihaknya sudah memperhitungkan kesiapan destinasi pariwisata dengan target kunjungan wisman yang tahun depan ditetapkan lebih dari tujuh juta orang sepanjang tahun.
     
Menurut Firman, destinasi pariwisata memuat empat hal yang saling terkait dan saling melengkapi yakni dalam hal daya tarik, fasilitas, aksesibilitas, dan masyarakat. "Kita memperhitungkan kesiapan destinasi dengan empat parameter ini," katanya.
     
Ia berpendapat, dari sisi daya tarik, jelas Indonesia sudah sangat siap karena sebagian besar tujuan pariwisata di tanah air berbasis pada daya tarik. Sementara dari sisi fasilitas dan aksesibilitas masih bervariasi kesiapannya antar-wilayah.
     
"Dan kalau kita bicara soal masyarakat, maka layanan yang harus kita bahas termasuk bagaimana untuk memperpanjang lama tinggal dan memperbanyak jumlah pengeluaran wisatawan," katanya.
     
Menurut Firman, kunci untuk mendorong pengembangan destinasi pariwisata adalah Sapta Pesona yang memuat butir-butir konsep yakni indah, aman, tertib, nyaman, bersih, ramah tamah, dan kenangan.
     
Ia mengatakan, pihaknya sedang terus berupaya untuk mewujudkan destinasi yang berkualitas internasional dan berdaya saing yang berbasis masyarakat, berkelanjutan, dan mendorong pembangunan daerah.
     
Pada 2009, dari sisi daya saing pariwisata, Indonesia masih menempati posisi ke-81 dari 133 negara sesuai studi yang dilakukan World Economic Forum. Untuk menaikkan ranking Indonesia diperlukan kerjasama sinergis seluruh pihak. "Item-item penilaian yang terkait langsung dengan Depbudpar hanya 15, poin lain sebanyak 74 itu berkaitan dengan kebijakan instansi lain," katanya.
     
Ia mencontohkan, studi itu juga menilai tentang jumlah kamar rumah sakit, tingkat kecelakaan, dan lama memproses investasi, yang bukan merupakan kebijakan langsung Depbudpar.
     
Tahun depan, pihaknya mendapatkan pagu indikatif Rp 141,4 miliar dengan 10 fokus program di antaranya meningkatkan daya tarik melalui dukungan sarana dan prasarana melalui tugas pembantuan dan dekonsentrasi.
     
Pihaknya juga akan melakukan kampanye sadar wisata, PNPM pariwisata melalui desa wisata, serta memfasilitasi investasi dan klinik investasi pariwisata.
     
Program lain yang akan dikembangkan tahun depan adalah penerapan sertifikasi untuk tenaga kerja dan usaha pariwisata, pengembangan UMKM pariwisata, penyusunan travel pattern, dan koordinasi lintas sektor.
     
"Kami juga akan memperkuat pengelolaan destinasi pariwisata melalui model DMO (Destination Management Organization) di beberapa daerah dan menindaklanjuti UU nomor 10 tentang kepariwisataan," demikian Firmansyah Rahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com