Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Terapung

Kompas.com - 01/02/2010, 15:22 WIB

Kita sebenarnya juga memiliki pasar terapung di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang pernah kita banggakan. Sayangnya, pasar terapung satu-satunya di Indonesia ini sekarang semakin terancam kepunahan. Supermarket adalah tempat belanja bagi masyarakat modern. Siapa yang mau belanja dengan turun ke sungai?

Lho, bukankah di RCTI kita masih sering melihat klip video tentang keindahan pasar terapung itu? Ternyata, menurut informasi yang saya peroleh, ketika melakukan shooting, RCTI (atau griya produksi yang membuat klip video ini) harus mendatangkan bertruk-truk buah-buahan dan sayur-mayur, serta mengerahkan puluhan sampan. Dengan kata lain, pemandangan yang kita lihat di layar RCTI itu adalah “panggung” yang ditata secara spektakuler.

Kenyataannya, ketika terakhir berkunjung ke sana tahun lalu, sudah semakin sedikit pedagang yang berjualan di pasar terapung Banjarmasin ini. Hanya ada beberapa sampan berisi pisang, jeruk, kelapa, daun singkong – itu pun tidak penuh – lalu lalang sejak subuh di sekitaran pasar. Pembelinya tidak seberapa banyak. Wisatawan yang datang pun hanya segelintir.

Harus diakui, kehadiran pasar terapung sebagai kebutuhan sehari-hari memang semakin berkurang. Tetapi, seandainya dilakukan redefinisi – misalnya dengan membuatnya sebagai pasar terapung yang hanya buka pada akhir pekan – mungkin sekali kita dapat menghidupkan kembali pasar-pasar terapung seperti ini. Tidak hanya di Banjarmasin, melainkan juga di beberapa kota yang memiliki sungai.

Saya sering membayangkan hadirnya ruas sungai di Jakarta – mungkin di sisi Masjid Istiqlal, seruas Jalan Latuharhary, atau sepanjang Jalan Gajah Mada yang dulu bernama Molenvliet – ditata dengan baik dan dijadikan kawasan wisata sungai, maka warga kota akan diuntungkan oleh kehadiran tempat rekreasi murah yang menyenangkan. Tentu tidak mudah. Tetapi, saya tidak percaya bahwa bangsa kita tidak punya putra-putra yang mampu menerima tantangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com