Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Ketatkan Pengamanan Setelah Muncul Ancaman Teroris

Kompas.com - 05/03/2010, 17:09 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura, Jumat, menaikkan level siaga dan mengetatkan pengamanan di bandara dan resor kasionanya yang baru setelah angkatan laut negara itu kemarin memperingatkan kemungkinan serangan teroris terhadap tanker minyak di Selat Malaka.

"Kami menerima informasi dari mitra kami tentang kemungkinan yang terjadi dan serangan terhadap kapal-kapal yang memasuki perairan Singapura melalui Selat Malaka," kata Menteri Dalam Negeri Singapura,  Wong Kan Seng kepada parlemen, sebagaimana disiarkan ChannelNews Asia.

Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
Malaysia dan Indonesia, Kamis, mengatakan, akan meningkatkan pengamanan di selat itu setelah angkatan laut Singapura memperingatakan kemungkinan serangan tersebut.

Wong mengatakan, Singapura sedang melakukan sejumlah langkah untuk memperketat pengamanan dari pos-pos pemeriksaan di darat dan laut.

Selat Malaka sepanjang 900 kilometer jalur yang menghubungkan Asia dengan Timur Tengah dan Eropa. Jalur ini melayani sekitar 40 persen perdagangan dunia. Lebih dari 50.000 kapal dagang melintasi perairan ini setiap tahun.

Sebuah serangan di Selat Malakan atau pelabuhan Singapura dapat menimbulkan ketidakaseimbangan pada perdagangan global karena Singapura merupakan pelabuhan kapal konteiner dan pelabuhan pengisian bahan bakar terbesar di dunia.

Peringatan yang dikeluarkan Kamis kemarin itu tidak menyebutkan nama sebuah kelompok tetapi kaum miliatan memang telah lama mengincar Singapura. Kelompok Jemaah Islamiyah merencanakan sejumlah serangan pada tahun 2001. Meski pengamanan internal Singapura terbilang lebih baik dari negara tentangganya, tetapi kasus pelarian seorang militan yang terkait Al Qaeda,  Mas Selamat Kastari, dari penjara negara itu tahun 2008 merupakan tanda yang menunjukkan bahwa pengamanan tidak negara juga punya titik lemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com