Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Tingkatkan Kewaspadaan di Selat Malaka

Kompas.com - 05/03/2010, 20:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, TNI meningkatkan kewaspadaan seiring dengan munculnya peringatan dari Singapura mengenai adanya ancaman aksi teroris di Selat Malaka.

"Itu warning dari Singapura, tapi sampai sekarang kita hanya meningkatkan kewaspadaan, belum ada kejadian apa pun," kata Panglima TNI di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (5/3/2010) petang, seusai mengikuti rapat terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Panglima TNI, anggota Kodam I Bukit Barisan, Kodam II Sriwijaya, dan Armada RI Kawasan Barat telah melakukan penyisiran. "Saya perintahkan untuk melakukan pendeteksian, kerja sama dengan polisi," katanya.

Lebih lanjut, Panglima mengatakan, sejauh ini memang tidak terjadi apa pun, tetapi TNI tetap siaga dan waspada.

Asosiasi Perkapalan Singapura (SSA), Kamis (4/3/2010), menyatakan, angkatan laut negara itu telah menerima indikasi sebuah kelompok teror sedang berencana untuk menyerang kapal-kapal tanker minyak di Selat Malaka, antara Indonesia dan Malaysia. Asosiasi itu dalam imbauannya mengatakan, Angkatan Laut Singapura merekomendasikan untuk meningkatkan pengamanan di atas kapal.

Seiring dengan adanya informasi itu, tiga negara pantai, masing-masing Indonesia, Malaysia, dan Singapura, meningkatkan pengamanan di Selat Malaka menyusul indikasi ancaman terorisme terhadap kapal-kapal tanker yang melintasi selat tersebut.

Menurut Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Marsetio, tiga negara termasuk Thailand telah memiliki kerja sama patroli yang terkoordinasi untuk mengamankan selat terpadat di dunia itu. Ia menambahkan, keempat negara terus melakukan kooordinasi untuk melakukan pengamanan di Selat Malaka baik dalam bentuk patroli bersama di laut maupun udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com