Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerang Raksasa Karimunjawa Terancam Punah

Kompas.com - 13/03/2010, 14:06 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Populasi kerang raksasa (giant clams) atau yang dikenal dengan nama kima atau kimo di Kepulauan Karimunjawa, Jepara, terancam punah karena populasinya menurun. Pada tahun 1985, kepadatan organisme laut yang dilindungi di wilayah itu mencapai 0,125 individu per meter persegi. Pada 2007, kepadatan kima hanya 0,08 individu per meter persegi.

Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro Semarang Ambariyanto dalam pidato pengukuhannya di Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/3). Pidatonya berjudul "Kebijakan Pengelolaan Organisme Laut Dilindungi: Kasus Kerang Raksasa".

"Sebelumnya ada banyak spesies kima di Karimunjawa. Kini hanya ada satu atau paling banyak dua spesies yang tersisa di Karimunjawa. Padahal, dari delapan spesies kima di seluruh dunia, Indonesia memiliki tujuh di antaranya," ujar Ambariyanto.

Ambariyanto mengatakan, semakin berkurangnya kima disebabkan oleh tidak terkendalinya pengambilan kima dari laut. Apalagi permintaan kima dari luar negeri kini cukup tinggi dengan harga yang juga tinggi, sekitar 69 dollar AS hingga 549 dollar AS per ekor.

Cenderamata

Menurut Ambariyanto, pembangunan yang lebih terfokus pada faktor ekonomi menyebabkan berbagai pihak tidak memedulikan kelestarian alam. Akibatnya, masih banyak masyarakat umum, bahkan petugas, yang turut berpartisipasi untuk kepunahan organisme tertentu, misalnya dengan membawa organisme langka dalam bentuk cenderamata.

"Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 12/Kpts/II/1987 serta Peraturan Ppemerintah Nomor 7 Tahun 1999 menetapkan beberapa spesies organisme termasuk dalam kategori dilindungi. Namun, implementasinya masih sangat kurang," ujar Ambariyanto.

Oleh karena itu, kata Ambariyanto, pemerintah perlu memahami dengan benar organisme yang dilindungi secara detail. Dengan begitu, penanganan serta pembudidayaan untuk pemulihan atau kepentingan ekonomi dapat terwujud.

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Susilo Wibowo mengatakan, Undip akan memprioritaskan FPIK dalam kegiatan-kegiatan riset. Harapannya, FPIK dapat memberi andil dalam memberi solusi atas permasalahan kelautan di Indonesia.

Selain mengukuhkan Ambariyanto, Undip juga mengukuhkan Muchamad Syafruddin dengan pidato pengukuhan "Peran Akuntansi dalam Proses Reformasi Birokrasi di Indonesia" serta Purbayu Budi Santosa dengan pidato pengukuhan "Kegagalan Aliran Ekonomi Neoklasik dan Relevansi Ekonomi Kelembagaan dalam Ranah Kajian Ekonomi". (UTI)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com