Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghidupkan Museum Wayang Indonesia di Wonogiri

Kompas.com - 25/05/2010, 17:47 WIB

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik saat meluncurkan Tahun Kunjungan Museum mengatakan, program ini diprioritaskan di tujuh provinsi, antara lain DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali. Kini, sekitar 89 museum telah mengagendakan acara unggulan, seperti pameran budaya lokal, pergelaran kesenian, upacara adat, maupun diskusi.

Di Wonogiri, rupanya ada sebuah museum yang tidak banyak diketahui publik, yaitu Museum Wayang Indonesia. Museum yang berada di Kecamatan Pracimantoro itu menyimpan aneka koleksi wayang yang bernilai sejarah. Misal, wayang kulit R Udowo yang diproduksi tahun 1714 milik leluhur Kyai Dalang Panjang Mas I. Koleksi Bupati Wonogiri Begug Purnomosidi berupa wayang Semar yang berusia dua abad lebih ikut melengkapi. Terpajang pula beberapa wayang kuno buatan Keraton Surakarta, wayang beber Bali, wayang suket, wayang golek, wayang kulit mentahan, serta wayang terkecil yang pernah masuk MURI.

Museum yang diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri, ini boleh dikatakan sepi peminat. Padahal, kunjungan ke museum selain menambah wawasan tentang pewayangan, juga bisa untuk napak tilas jejak mantan Presiden Soeharto. Pasalnya, beliau sempat tinggal di sini semasa kecil hingga menjadi tentara. Kalau dicermati, tidak adanya strategi menghidupkan museum adalah penyebabnya.

Maka, jika tak kunjung dilakukan langkah yang jitu, bisa jadi museum yang dulunya dipakai untuk padepokan seni ini, hanya berfungsi sebagai gudang wayang dan kian dilupakan.

Guna menarik wisatawan, mestinya pengelola museum dan pemerintah setempat menggandeng agen wisata, serta gencar promosi. Pada peringatan hari kemerdekaan, atau pun Hari Museum Internasional, digelar acara seperti lomba menulis wayang, menggelar pementasan wayang, workshop pembuatan wayang, atau seminar.

Cara ini tentunya belum cukup. Demi menghidupkan museum, pemangku kepentingan merangkul komunitas-komunitas yang bergelut di bidang pewayangan dan kebudayaan agar mau berpartisipasi meramaikan museum. Akhir kata, Pencanangan Tahun Museum ini hendaknya jangan dilewatkan Pemda Wonogiri bak angin lalu. Ingat, wayang merupakan salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO.

HERI PRIYATMOKO Pegiat di Studi Perubahan Sosial dan Sejarah Lokal, Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com