Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Senja di Makau

Kompas.com - 09/08/2010, 15:36 WIB

Oleh: Pinkan Elita Dundu

Cukup banyak dan beragam pilihan wisata di Tiongkok. Akan tetapi, tidaklah lengkap jika belum menginjakkan kaki di Makau, kota kecil seluas 27,3 kilometer persegi di pesisir selatan Tiongkok.

Di kota yang memadukan budaya Portugis dan China itu, kesenangan dunia menyatu dengan unsur keagamaan. Selain menikmati kasino, Makau juga kaya akan warisan religius yang ditandai dengan berdirinya gereja dan kuil tua yang menawarkan aneka pesona wisata.

Di sela-sela kunjungan ke Hongkong bersama Universitas Ciputra Entrepreneurs Center (UCEC) melihat tenaga kerja Indonesia (TKI) di sana, Sabtu (3/7/2010), rombongan yang terdiri dari tiga orang wanita itu sempat bertandang ke kota yang terletak sekitar 75 kilometer di sebelah barat daya Hongkong.

Perjalanan ke Makau dilakoni seusai berkeliling Kota Hongkong dengan menggunakan bus heritage, moda angkutan bus bertingkat dengan atap terbuka khusus untuk turis. Selanjutnya, menuju terminal kapal feri di Kowloon, yang juga merupakan salah satu titik pemberhentian rute bus wisata tersebut.

Terminal kapal feri itu berada dalam sebuah pusat perbelanjaan di Kowloon. Tarif menuju Makau bervariasi, yakni 146 dollar Hongkong sampai 176 dollar Hongkong per penumpang sekali jalan. Tiket wajib dipesan sekaligus untuk dua perjalanan, yakni pergi dan pulang Hongkong-Makau-Hongkong atau sebaliknya Makau-Hongkong-Makau. Karena akan melintasi dua negara, sebelum masuk ruang tunggu setiap penumpang harus melewati melewati mesin detektor dan pemeriksaan petugas imigrasi.

Perjalanan ke Makau, kota bekas jajahan Portugis itu dinikmati selama satu jam dengan jadwal kapal yang berangkat tepat waktu, setiap 15 menit. Di awal perjalanan, tampak bukit bertaburan gedung bertingkat menghiasi hamparan laut. Semakin jauh ke tengah laut, tampak hanya satu atau dua bukit hijau tanpa bangunan. Begitu mendekati Makau, barisan perbukitan hijau menawan. Warna laut pun yang semula biru menjadi hijau hingga hijau kecoklatan. Pemandangan ini sayang untuk dilewatkan.

Tiba di pelabuhan feri Makau pukul 16.30 waktu setempat atau lebih awal satu jam dari Jakarta, tepat satu jam dari keberangkatan di terminal kapal feri Hongkong pada pukul 15.30. Sebagai kota yang terbuka dan memanjakan pengunjung, Makau menyediakan moda transportasi berupa shuttle bus. Penumpang tak perlu merogoh kocek lagi karena gratis. Tinggal memilih bus sesuai rute tujuan.

Berwisata selama tiga jam

Petualangan di Makau dimulai. Kami hanya punya waktu lebih dari tiga jam mengelilingi kota itu karena tiket pulang dengan kapal feri yang sudah terbeli untuk keberangkatan pukul 20.30. Beruntung, saat dalam bus gratis itu kami bertemu dengan Mar Balbacal (30), warga negara Filipina yang selama empat tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Makau. Ia bersedia memandu berkeliling kota dengan bayaran 200 dollar Hongkong.

Mar, demikian ia disapa, mengawali perjalanan dengan mendatangi The Venetian Macau Resort Hotel yang terletak di jantung kota Macau. Hotel megah dan terbesar di Asia itu dibangun dengan gaya renaisans. Dalam gedung yang beroperasi sejak tahun 2007 itu mengetengahkan replika memesona berciri khas Venesia, Italia, di antaranya St Marks Square, The Doges Palace, Campanile Tower, dan tiga kanal dalam ruangan tertutup dengan gondola. Dua gadis berbusana tradisional Venesia Gondoliers mengayuh gondola sembari diiringi musik klasik.

Tidak hanya menawarkan pemandangan, Venetian juga menjadi tujuan utama bagi mereka yang suka berbelanja dan berjudi. Di lantai dasarnya terdapat tempat permainan kasino yang amat luas dan dilengkapi 870 meja permainan dengan lebih dari tiga ribu mesin slot. Namun, kalau berkunjung ke lokasi ini harus tahu aturannya, yakni jangan pernah mencoba memotret di arena kasino.

Apabila memaksa untuk mengambil gambar, bisa berurusan dengan hukum. Namun, tidak usah gelisah tak punya kenangan di kota itu. Para turis diberi kesempatan mengabadikan diri dengan latar belakang kasino dari balkon, tepat di atas lantai dasar tersebut. Sekitar 30 menit mengitari Venetian, perjalanan dilanjutkan ke City of Dream. Selain kasino, dalam gedung ini juga terdapat sejumlah hotel mewah.

Dengan setengah berlari sekitar satu kilometer, langkah kaki diarahkan menuju ke Cathedral of Saint Paul atau dikenal juga sebagai Ruinas de Sao Paulo. Tampak bangunan gereja tua peninggalan Portugis (1582-1602) itu hanya tinggal puing. Namun, puing-puing ini justru menjadi pemandangan menarik para turis. Puing yang dulunya merupakan bangunan Gereja Katolik terbesar di Asia itu kini menjadi warisan dunia yang terdaftar di UNESCO.

Tanpa malu-malu dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang entah kapan lagi bisa dinikmati, kami ikut berbaur dengan para turis mengabadikan diri di tempat itu. Sejenak kami duduk di tangga menuju puing gereja. Semilir angin senja yang berembus di tempat itu setidaknya membuat lelah dan letih hilang sejenak setelah menempuh perjalanan cukup jauh.

Tanpa terasa, mentari telah beranjak menuju peraduannya. Senja tak malu-malu lagi menampakkan diri. Langit di sekitar Gereja Tua memerah dan lambat laun mulai gelap. Wisata di gereja tua itu harus diakhiri.

Dulunya Makau tak terlalu terkenal dan tak segemerlap saat ini. Akan tetapi, Makau terus berdandan. Kota gugusan pulau itu terus giat membangun menara sehingga pertumbuhan menjadi semakin pesat. Perkembangan kota itu belakangan ini sangat cepat.

”Saya terakhir datang ke Makau tahun 1992. Begitu hari ini, Sabtu (3/7/2010), menginjakkan kaki lagi di sini, saya melihat perubahan yang luar biasa. Makau sekarang sangat maju dan semakin gemerlap,” kata Hilda S, warga Indonesia.

Perjalanan di Makau harus diakhiri. Dengan sedikit lebih santai, perjalanan dilanjutkan ke Lisboa Casino. Di tempat ini sudah tersedia shuttle bus untuk mengantarkan pengunjung kembali ke terminal feri Makau menuju Hongkong. Gemerlap cahaya lampu menghiasi seisi kota. Kami harus segera pulang karena feri sudah menanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

    Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

    Travel Update
    Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

    Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

    Travel Update
    Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

    Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Jalan Jalan
    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Jalan Jalan
    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Travel Update
    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Jalan Jalan
    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Jalan Jalan
    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Jalan Jalan
    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Travel Update
    Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

    Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

    Travel Update
    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Travel Tips
    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com