Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Mapala UI Gapai Puncak Elbrus

Kompas.com - 25/09/2010, 12:16 WIB

Ke depan, setelah pencapaian Mapala UI ini, Indonesia masih memiliki satu tim pendaki lagi, yakni tim Perempuan Wanadri. Menurut Dody, melalui SMS-nya, tim tersebut sedang dalam perjalanan mendaki.

"Waktu gue turun dari puncak, ketemu mereka lagi naik," ujar Dody, yang menjadi satu-satunya pendaki solo Indonesia ke Elbrus.

Sejarah Indonesia di Elbrus

Sejarah pendakian Indonesia di Puncak Elbrus dimulai pada 20 tahun lalu oleh Mapala UI. Tim tersebut mulai mendaki pada 27 September 1990 sebagai bagian dari Ekspedisi Pendakian Tujuh Puncak Dunia dan mencapai puncaknya pada 1 Oktober 1990. 

Empat anggota tim pendakian tersebut terdiri dari almarhum Didiek Samsu, Aloysius Deddy Febrian, Norman Edwin, dan Soegihono Soetejo (Sute). Didiek dan Aloy berhasil menggapai Puncak Elbrus, sementara dua pendaki lainnya, yakni Norman dan Sute, harus rela turun karena terserang penyakit ketinggian (mountain sickness) yang parah.

Saat ini, Mapala UI terhitung sudah menuntaskan lima dari tujuh puncak gunung yang termasuk dalam rangkaian pendakian Tujuh Puncak Dunia, yakni Carstenz Pyramid, Kilimanjaro, Elbrus, McKinley, serta Aconcagua. Pada pendakian Mapala UI ke Aconcagua pada tahun 1992, Mapala UI sendiri harus rela kehilangan dua pendaki terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Samsu.

Sejak itu, program ekspedisi pendakian Tujuh Benua Mapala UI memang sempat tersendat. Baru pada tahun ini, Mapala UI kembali merancang program pendakiannya dan menargetkan Puncak Vinson Massif (4.892 m) di Kutub Selatan atau Benua Antartika sebagai puncak keenam dari tujuh puncak gunung yang ditargetkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com