Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Total "Menjual" Indonesia

Kompas.com - 07/12/2010, 17:10 WIB

”Apakah negara Anda benar-benar seluas ini?” tanya seorang pengunjung Paviliun Indonesia di arena World Travel Market di Excel Center, London, Inggris, pertengahan November lalu. Dia membentangkan sebuah peta yang dibagikan untuk pengunjung dan menunjuk ujung-ujung wilayah Indonesia yang terpampang di atas peta itu.

Pria asal Tunisia itu lalu bertanya berapa jumlah penduduk Indonesia, di mana ibu kotanya, di mana letak Pulau Bali, dan di mana terjadi bencana tsunami baru-baru ini.

”Ini bukan termasuk wilayahnya Malaysia, ya?” dia bertanya lagi sambil menunjuk Pulau Kalimantan. Tentu saja dia mendapat gelengan kepala atas pertanyaan itu.

Sekitar awal tahun 2007, dalam sebuah acara lokakarya media di Taipei, Taiwan, seorang wartawan asal Guatemala melontarkan pertanyaan mirip seperti itu. Dia menanyakan, apakah Indonesia benar-benar seluas seperti yang digambarkan di peta.

Sejenak dalam benak terlintas pertanyaan, negara sebesar ini tak banyak diketahui orang, sementara negara sekecil Singapura lebih banyak dikenal orang. Apakah mereka yang tidak pernah membaca soal Indonesia atau Indonesia sendiri yang kurang memperkenalkan dirinya kepada warga dunia?

Selain dalam perjalanan sejarah dunia, kiprah politik, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara ini, Indonesia bisa lebih dikenal melalui pariwisata. Negeri ini tidak kekurangan daerah yang elok dan peninggalan sejarah yang bisa dinikmati banyak orang dari belahan dunia lain.

Pintu gerbang

Membawa Indonesia dalam ajang-ajang pasar wisata di seluruh dunia menjadi salah satu pintu gerbang untuk mendatangkan wisatawan ke Tanah Air. Di ajang World Travel Market (WTM) di London pada 8-11 November, Indonesia mengusung Pulau Komodo sebagai ”dagangan” utama. Replika kadal raksasa yang terpajang di depan Paviliun Indonesia menarik minat banyak pengunjung WTM.

Mereka berfoto bersama si komodo, bertanya tentang kadal raksasa itu kepada pemenang kelima Putri Pariwisata 2010, Natasha Sutadisastra, yang kemudian mengajak pengunjung untuk memberikan suara bagi Pulau Komodo. Pulau ini menjadi salah satu finalis Tujuh Keajaiban Dunia yang Baru (New Seven Wonders).

”Ada yang sangat antusias, ada pula yang heran dan berkata, ’Benar-benar ada kadal sebesar itu di negaramu? Untuk apa saya melihatnya? Menakutkan’,” tutur Natasha, sembari tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com